Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Masa Pandemi, Pembiayaan Syariah ADMF Justru Naik 11 Persen

Direktur Penjualan, Pelayanan & Distribusi Adira Finance Niko Kurniawan Bonggowarsito mengungkapkan hal ini menilik tren ekonomi syariah di Indonesia yang terus berkembang ke arah positif.
Karyawan beraktivitas di kantor Adira Finance di Jakarta. Bisnis/Endang Muchtar
Karyawan beraktivitas di kantor Adira Finance di Jakarta. Bisnis/Endang Muchtar

Bisnis.com, JAKARTA - PT Adira Dinamika Multi Finance Tbk. (Adira Finance) mencoba menangkap peluang baru lewat unit usaha syariah miliknya.

Direktur Penjualan, Pelayanan & Distribusi Adira Finance Niko Kurniawan Bonggowarsito mengungkapkan hal ini menilik tren ekonomi syariah di Indonesia yang terus berkembang ke arah positif. Salah satunya, prestasi Indonesia menduduki posisi ke-4 industri syariah terbesar versi The State of Global Islamic Economy Report 2019/2020.

Selain itu, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menyatakan bahwa aset industri keuangan syariah tetap tumbuh 21 persen walaupun di tengah pandemi pada 2020, naik dari pertumbuhan periode sebelumnya 13,8 persen pada periode 2019.

"Adira Finance sebagai salah satu perusahaan pembiayaan terbesar di Indonesia menyambut perkembangan ini dengan optimisme. Sudah sejak 2014 unit usaha syariah berdiri, kini kami telah memiliki 40 kantor cabang unit syariah di seluruh Indonesia," ungkapnya, Selasa (26/1/2021).

Niko menjelaskan bahwa sepanjang 2020, atau yang notabene merupakan periode pandemi, pembiayaan baru dengan prinsip syariah ADMF masih mampu bertumbuh.

"Hingga akhir tahun lalu, pembiayaan baru syariah Adira Finance masih tumbuh 11 persen year-on-year dengan jumlah pembiayaan mencapai Rp3 triliun. Ini berkat sinergi dengan hampir 300 mitra, mulai dealer, kedai, merchant, serta majelis pengajian di seluruh Indonesia," tambahnya.

Niko mengungkap bahwa salah satu upaya ADMF memperkuat lini bisnis syariah, yakni menyesuaikan diri dengan peraturan Provinsi Aceh, yaitu Qanun Aceh No. 11 Tahun 2018 tentang Lembaga Keuangan Syariah.

Niko menjelaskan bahwa demi melayani 5,3 juta jiwa masyarakat Aceh, implementasi regulasi tersebut telah ADMF laksanakan, kendati pemerintah Aceh menentukan batas penerapannya paling lambat masih ada waktu sampai Januari 2022.

Yusron Hibrizie, Head of Syariah Adira Finance mengungkap bahwa ADMF pun menyediakan produk baru berupa Adira Multi Dana Syariah (AMANAH), pembiayaan dana syariah bersifat produktif maupun konsumtif, dengan menggunakan akad Al bai wa Al Isti’jar atau pembiayaan ulang (refinancing) syariah.

Ini merupakan salah satu produk tambahan lini usaha syariah ADMF yang sebelumnya telah mengakomodasi produk pembiayaan syariah untuk otomotif, umrah, serta nonotomotif seperti perlengkapan rumah tangga dan elektronik, dengan menggunakan akad Murabahah.

Nantinya, khusus bagi para nasabah di Aceh, semua kontrak pembiayaan yang masih bersifat konvensional akan beralih menjadi ketentuan dengan prinsip syariah. "Jika masa kontrak pembiayaan pelanggan berakhir setelah 31 Desember 2021, pelanggan akan diarahkan melakukan konversi atau perubahan akad dengan penandatanganan adendum pada 1 April 2021. Bagi yang maksimal berakhir pada 31 Desember 2021, tidak perlu merubah," ujar Yusron.

Yusron menjelaskan bahwa ADMF pun berencana menambah kantor cabang unit syariah di Medan dan Samarinda, untuk mempertahankan pertumbuhan pembiayaan syariah ADMF.

Turut hadir Dewan Pengawas Syariah Adira Finance Fathurrahman Djamil yang menjelaskan bahwa produk ini merupakan bukti ADMF sebagai salah satu lembaga keuangan yang beroperasi di Aceh, berupaya ikut menyatu dengan sisi historis dan kultural warga lokal.

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Aziz Rahardyan
Editor : Ropesta Sitorus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper