Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Penuhi Modal Inti Rp2 Triliun, Bank Fama Buka Berbagai Peluang

Rencana IPO yang batal pada tahun lalu, juga terbuka peluang untuk dilanjutkan pada tahun ini.
Logo Bank Fama/bankfama.co.id
Logo Bank Fama/bankfama.co.id

Bisnis.com, JAKARTA - PT Bank Fama International berkomitmen memenuhi kewajiban modal inti minimum Rp2 triliun paling lambat 31 Desember 2021.

Sekretaris Perusahaan Bank Fama International Emil M. Ismain mengatakan perseroan membuka berbagai peluang untuk memperkuat modal, baik melalui IPO, masuknya investor baru, maupun merger. Namun, berbagai kemungkinan tersebut masih dibahas lebih lanjut oleh manajemen.

"Segala kemungkinan bisa saja, baik itu berdiri sendiri ataupun secara bersama-sama [kombinasi]. Untuk kepastiannya nanti akan dikomunikasikan lebih lanjut," katanya, Selasa (26/1/2021).

Rencana IPO yang batal pada tahun lalu, juga terbuka peluang untuk dilanjutkan pada tahun ini. "IPO, sama juga. Masih memungkinkan untuk dilakukan, saat ini saya belum dapat katakan secara pasti," imbuhnya.

Yang pasti, perseroan berkomitmen untuk memenuhi kewajiban modal inti minimum yang tertuang dalam POJK No. 12/POJK.03/2020 tentang konsolidasi bank umum yang mengatur modal inti sedikitnya Rp3 triliun pada 2022.

Pemenuhan modal inti minimum dilakukan dengan tahapan Rp1 triliun paling lambat 31 Desember 2020, Rp2 triliun paling lambat 31 Desember 2021, dan Rp3 triliun paling lambat 31 Desember 2022.

Bank Fama berhasil memiliki modal inti Rp1 triliun di penghujung akhir tahun lalu. Hal ini setelah pemegang saham melakukan penyetoran modal pada 30 Desember 2020. "[Modal inti sekarang jadi] Rp1,002 triliun," sebutnya.

Sebelumnya, Bank Fama Internasional dijadwalkan akan mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Indonesia pada 4 Januari 2021. Dalam aksi tersebut, jumlah saham yang ditawarkan sebanyak 1,31 miliar saham atau 24 persen dari total saham yang dicatatkan dengan nilai nominal Rp100 setiap saham.

Harga penawaran saham di rentang Rp298-Rp328 setiap saham. Seluruh dana hasil penawaran umum perdana saham setelah dikurangi biaya-biaya emisi akan dipergunakan untuk modal kerja dalam rangka pengembangan usaha perseroan, terutama pemberian kredit sesuai dengan rencana yang tertuang dalam Rencana Bisnis Bank (RBB) perseroan dan memperkuat struktur permodalan sesuai dengan POJK No. 12/POJK.03./2020.

Namun, rencana IPO batal karena pemegang saham melakukan penyetoran modal pada 30 Desember 2020. "Modal inti sudah dipenuhi tanpa IPO. Pemegang saham melakukan penyetoran modal pada tanggal 30 Desember 2020," katanya kepada Bisnis pada Jumat (1/1/2021).

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper