Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ini Rekomendasi Strategi Investasi Asuransi Unit-Linked dari Allianz

Allianz Life mengungkap bahwa ada lima pendorong utama yang menjadi peluang sekaligus tantangan mempertahankan kinerja positif produk Unit-Link pada 2021, di antaranya tren suku bunga rendah, perkembangan vaksin, UU Cipta Kerja, Kebijakan Ekonomi AS, dan Anggaran PEN 2021.
Nasabah beraktivitas di depan logo Allianz di Jakarta, Senin (1/2/2021). Bisnis/Abdurachman
Nasabah beraktivitas di depan logo Allianz di Jakarta, Senin (1/2/2021). Bisnis/Abdurachman

Bisnis.com, JAKARTA - PT Asuransi Allianz Life Indonesia optimistis mampu menjaga kinerja produk asuransi unit-link miliknya, menilik banyaknya sentimen positif terkait pemulihan pasar saham dan obligasi pada periode 2021.

Head of Fixed Income Fitri Lindawati Lubis mengungkap bahwa produk Unit-Link berbasis equity akan terdongkrak pemulihan ekonomi, sementara obligasi terbilang masih prospektif.

"Obligasi akan terdorong real-yield Indonesia yang masih terbilang dibanding negara emerging market lain. Selain itu, ada ekspektasi defisit APBN 2021 yang lebih rendah dibandingkan periode 2020 lalu," ujarnya, Selasa (9/3/2021).

Di samping itu, apabila menilik kepemilikan obligasi Indonesia per 26 Februari 2021, dana asing yang keluar mencapai Rp88 triliun, porsi kepemilikan perbankan pun sudah setara investor asing.

"Ini akibat likuiditas perbankan yang ketika pandemi, tepatnya pada akhir tahun 2020, melimpah. Jadi banyak perbankan membelik obligasi," tambahnya.

Oleh sebab itu, apabila masyarakat tertarik membeli Unit-Link berbasis obligasi, dua hal perlu menjadi perhatian, yaitu US treasury yield dan postur APBD 2021 yang akan berpengaruh terhadap dinamika dan volatilitas pasar obligasi.

Adapun, untuk Unit-Link berbasis saham, terdapat empat sentimen utama. Antara lain, normalisasi data indikator ekonomi Indonesia, optimistisme investor, dan potensi bangkitnya saham-saham siklikal.

Selain itu, ada potensi IPO perusahaan teknologi dan masuknya dana asing kepada rantai pasok kendaraan listrik.

Oleh sebab itu, pada produk Unit-Link equity, Allianz Life telah mulai bergerak meningkatkan saham non-defensif, salah satunya kepada perusahaan yang terkait proyek electric vehicle.

Head of Investment Communication & Fund Development Meta Lakhsmi Permata Dewi menjelaskan bahwa Allianz Life hingga kini telah memiliki 26 produk Unit-Link.

Komposisinya dimulai yang paling konservatif secara berurutan, yaitu money market (1), fixed income (5), balanced (2), risk on/risk off (1), balanced plus (2), equity (3), equity international (8), dan equity sektoral (4).

Dari sisi top 3 products, dana kelolaan produk SmartLink Rupiah Equity Fund naik 0,88 persen menjadi Rp10,26 triliun, SmartLink Rupiah Balanced Fund yang minus 3,59 persen menjadi Rp2,08 triliun, sementara SmartLink Rupiah Fixed Income Fund Rp1,82 triliun.

Dari 26 produk, hanya 9 produk yang mencatatkan kinerja negatif, itu pun tak semuanya kalah dari tolok ukur yang juga negatif.

Sementara produk dengan kinerja positif terbaik dengan mata uang Rupiah diraih SmartLink Rupiah Fixed Income Fund Rupiah (12,15 persen) dan AlliSya Rupiah Fixed Income Fund Rupiah (11,84 persen).

Sementara produk dengan kinerja paling positif berdasar mata uang USD, yakni SmartWealth Dollar Equity All China Fund USD (48,89 persen) dan SmartWealth Dollar Asia Pacific Fund
USD (36,86 persen).

Terakhir, Allianz Life mengungkap bahwa ada lima pendorong utama yang menjadi peluang sekaligus tantangan mempertahankan kinerja positif produk Unit-Link pada 2021, di antaranya tren suku bunga rendah, perkembangan vaksin, UU Cipta Kerja, Kebijakan Ekonomi AS, dan Anggaran PEN 2021.

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Aziz Rahardyan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper