Bisnis.com, JAKARTA - Perusahaan pembiayaan PT Mandiri Tunas Finance (MTF) mengaku banyak belajar dari teknologi finansial (tekfin/fintech), sehingga mampu terus memberikan layanan digital yang memudahkan para konsumen.
Deputy Director Bidang IT MTF William Francis mengungkapkan digital environment dan persiapan merambah layanan digital di lingkungan MTF sudah mulai dibuat sejak 2017.
"Dari sisi diversifikasi bisnis, kita mulai menjajaki bisnis digital melalui kerja sama dengan beberapa fintech. Tujuannya, selain melihat peluang bisnis lain, kita juga mempelajari teknologi dan cara akuisisi kredit secara digital," ujarnya kepada Bisnis, Selasa (30/3/2021).
MTF mengakui para kompetitor sesama multifinance pun mulai saling berlomba memanfaatkan layanan digital dan semakin dalam merogoh kocek untuk investasi sektor TI, demi memanfaatkan momentum tren 'serba online' di kalangan masyarakat Indonesia.
Oleh sebab itu, William mengungkap MTF akan terus memfokuskan diri mengembangkan aplikasi mobile MTF GO, yang harapannya mampu mempermudah dan memberikan kepuasan nasabah, serta membuat MTF kompetitif dari segi layanan digital.
"Aplikasi ini terus kita kembangkan, saat ini sudah mampu memberikan banyak layanan, mulai dari katalog mobil, simulasi kredit, bayar angsuran, melihat portfolio kredit, memperpanjang STNK, klaim asuransi, sampai dengan mengambil BPKB," tambahnya.
Baca Juga
Adapun, dari sisi proses, MTF banyak mengembangkan tools digital untuk mempermudah team internal dalam mempercepat Service Level Agreement. Seperti, pengembangan mobile survey untuk kepentingan praakusisi, serta mobile collection untuk pasca-akuisisi.
"Salah satu event online di 2021 ini, MTF berencana melanjutkan Event Pameran Online yang sudah kami selenggarakan di awal tahun, bernama MTF Vir2Fest. Tujuannya sama, memberikan rasa aman dan nyaman di tengah pandemi agar calon konsumen bisa melihat mobil-mobil terbaru dengan promo yang kami sediakan," tutupnya.
