Bisnis.com, JAKARTA — PT Asuransi Bintang Tbk. atau ASBI mencatatkan pertumbuhan laba hampir 200 persen sepanjang 2020. Pertumbuhan hasil underwriting dan hasil investasi menjadi salah satu penopang kinerja perseroan, meskipun perolehan premi naik tipis.
Berdasarkan laporan keuangan 2020 audited, Asuransi Bintang mencatatkan laba Rp23,6 miliar atau bertumbuh 195,5 persen (year-on-year/yoy) dibandingkan dengan capaian pada 2019 senilai Rp8 miliar. Capaian itu membuat laba per saham dasar per 2020 menjadi Rp68, melesat 195,6 persen (yoy) dari sebelumnya Rp23.
Pada 2020, perseroan mencatatkan premi Rp452,7 miliar, naik tipis 0,42 persen (yoy) dari tahun sebelumnya senilai Rp450,8 miliar. Sementara itu, pada 2020 klaim yang dibayarkan Asuransi Bintang senilai Rp192,01 miliar turun 4,29 persen (yoy) dari sebelumnya Rp200,6 miliar.
Perusahaan asuransi umum dengan kode emiten ASBI itu mencatatkan hasil underwriting pada 2020 senilai Rp121,5 miliar, bertumbuh 4,31 persen (yoy) dari Rp116,5 miliar. Pada 2020, hasil investasi perseroan mencapai Rp43,5 miliar atau melonjak 162,2 persen (yoy) dari sebelumnya Rp16,6 miliar, sehingga menjadi motor tumbuhnya laba.
Capaian kinerja itu mendorong aset perusahaan pada 2020 menjadi Rp871,7 miliar. Angka tersebut tercatat tumbuh 1,66 persen (yoy) dari sebelumnya Rp857,5 miliar.
PT Asuransi Bintang Tbk (ASBI) bergerak dalam bisnis asuransi umum dengan 10 kantor cabang.
Baca Juga
Asuransi Bintang menawarkan berbagai jenis produk asuransi, termasuk reasuransi, dan asuransi jiwa. Selain itu, asuransi kebakaran dan sekutu bahaya, asuransi kendaraan bermotor, asuransi uang, asuransi komputer, mesin asuransi break-down, penerbangan hull asuransi, marine asuransi kapal, asuransi kargo, kesehatan, hingga asuransi kecelakaan pribadi, dan asuransi teknik.
