Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kinerja Multifinance Anak Usaha Bank Mandiri Kuartal I/2021 Mulai Cerah

Berdasarkan laporan keuangan Bank Mandiri, aset MUF telah naik tipis dari Rp5,11 triliun pada tutup buku 2020 menjadi Rp5,18 triliun pada kuartal I/2021.
Ilustrasi
Ilustrasi

Bisnis.com, JAKARTA - Dua perusahaan pembiayaan (multifinance) anak usaha PT Bank Mandiri (Persero) Tbk., tampak telah mulai bangkit di kuartal I/2021.

Sebagai contoh, kinerja PT Mandiri Utama Finance (MUF) yang mengakomodasi pembiayaan mobil dan motor baru maupun bekas, serta multiguna, pembiayaan fleet dan syariah, kini telah mampu mencatatkan perbaikan aset. Berdasarkan laporan keuangan Bank Mandiri, aset MUF telah naik tipis dari Rp5,11 triliun pada tutup buku 2020 menjadi Rp5,18 triliun pada kuartal I/2021.

Direktur Utama MUF Stanley Setia Atmadja mengungkap gambaran ini sesuai dengan ekspektasi pemulihan ekonomi di era new normal akibat meredanya dampak pandemi Covid-19, serta mulai bangkitnya industri otomotif yang notabene menjadi sektor andalan MUF.

"Total nilai piutang pembiayaan yang dikelola MUF pun tumbuh dari Rp12,7 triliun pada Mar 2020 menjadi Rp13 triliun di Maret 2021. Dari sisi profit after tax [PAT] juga di kuartal I/2020 Rp5,8 miliar, sekarang sepanjang kuartal I/2021 sudah Rp20,1 miliar," ungkapnya kepada Bisnis, Rabu (19/5/2021).

Stanley pun optimistis bahwa kondisi yang kondusif ini mampu membawa target nilai pembiayaan baru MUF tercapai. Tepatnya sebesar Rp7,9 triliun atau naik sebesar 36,2 persen dibandingkan periode 2020 yang hanya Rp5,8 triliun akibat terdampak pandemi Covid-19.

Segmen pembiayaan yang diincar multifinance milik BMRI (51 persen), PT Asco Investindo (37 persen) dan PT Tunas Ridean Tbk. (12 persen) ini masih akan ditopang pembiayaan mobil baru dan bekas sebesar 70,9 persen, sementara motor baru dan bekas sebesar 29,1 persen.

Adapun, bagi PT Mandiri Tunas Finance (MTF) yang mengakomodasi pembiayaan mobil dan motor baru, multiguna, serta pembiayaan investasi dan alat berat, masih mencatatkan penurunan aset tipis, yaitu 0,77 persen (year-to-date/ytd).

Tepatnya, dari Rp18,61 triliun pada akhir 2020 ke Rp18,47 pada Maret 2021. Hal ini diakibatkan penurunan piutang pembiayaan konsumen, sewa pembiayaan, anjak piutang dan piutang lain-lain yang semuanya masih terkontraksi tipis.

Direktur MTF William Francis menjelaskan bahwa pihaknya masih berhati-hati dalam hal memperbaiki aset finansial, terutama yang disokong pembiayaan investasi terhadap korporasi yang notabene bernilai besar.

Inilah yang membuat laba tahun berjalan setelah pajak MTF masih menurun dari Rp74,12 miliar di sepanjang kuartal I/2020 menjadi Rp49,64 miliar di kuartal I/2021.

Namun, William optimistis bahwa perbaikan kinerja MTF akan mulai tampak di kuartal II/2021, menilik pembiayaan segmen mobil baru tengah mendapat momentum akibat pemberlakuan subsidi pajak penjualan atas barang mewah (PPnBM).

"Sebagai contoh, salah satu event otomotif besar membuat kinerja kami pada April 2021 membukukan pembiayaan baru sebesar Rp1,7 triliun, atau naik 10 persen secara bulanan dibandingkan dengan Maret 2021," ungkapnya kepada Bisnis.

Anak usaha PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (51 persen) bersama emiten perdagangan otomotif PT Tunas Ridean Tbk. (49 persen) ini pun optimistis mampu mencatatkan kinerja penyaluran pembiayaan baru selama 2021 di kisaran Rp20 triliun, lebih baik dari periode sebelumnya sebesar Rp16,7 triliun.

Kenaikan nilai pembiayaan sekitar 20 persen ini MTF proyeksi bakal disumbang oleh dominasi perbaikan portofolio kredit kendaraan roda empat baru dan pembiayaan alat-alat berat.

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Aziz Rahardyan
Editor : Ropesta Sitorus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper