Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

BTN Ramal Restrukturisasi Kredit Susut Jadi Rp31,8 Triliun pada Akhir 2021

BTN memiliki portofolio restrukturisasi Covid-19 sampai dengan Mei 2021 sebesar Rp56,67 triliun
Pengunjung mencari informasi mengenai Kredit Pemilikan Rumah (KPR) di Indonesia Properti Expo (Ipex) 2020 di Jakarta, Minggu (16/2/2020). Bisnis/Arief Hermawan P
Pengunjung mencari informasi mengenai Kredit Pemilikan Rumah (KPR) di Indonesia Properti Expo (Ipex) 2020 di Jakarta, Minggu (16/2/2020). Bisnis/Arief Hermawan P

Bisnis.com, JAKARTA - PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. memperkirakan kredit yang direstrukturisasi akan terus menurun dari Rp56,67 triliun pada Mei 2021 menjadi Rp31,8 triliun pada akhir tahun ini.

Direktur Utama BTN Haru Koesmahargyo mengatakan dalam program pemulihan ekonomi nasional, pihaknya turut melakukan program restrukturisasi kredit kepada debitur terdampak. Perseroan memberikan keleluasaan kepada debitur untuk memanfaatkan POJK 11/2020 yang kemudian diubah menjadi POJK 48/2020.

Haru menyebutkan BTN memiliki portofolio restrukturisasi Covid-19 sampai dengan Mei 2021 sebesar Rp56,67 triliun. Segmen yang menyumbang paling besar dalam portofolio restrukturisasi tersebut yakni segmen konsumer sebesar 69,5 persen. Kemudian, disusul oleh kredit komersial sebesar 16,6 persen, korporasi 6,8 persen, syariah 6,7 persen, dan UMKM 0,4 persen.

Restrukturisasi dilakukan terhadap 337.169 debitur dengan jumlah debitur paling banyak dari segmen konsumer sebesar 90,40 persen. Sementara dari sisi area, restrukturisasi yang terbesar ada di Jawa Barat sebesar 38 persen, disusul Sumatra 20,7 persen, dan di luar Jawa dan Sumbar sebesar 18,53 persen. Adapun, DKI Jakarta dan Banten sebesar 11,7 persen.

Dari jumlah kredit yang direstrukturisasi, perseroan memperkirakan mayoritas kredit masuk dalam kategori low risk. Haru menyebutkan sebesar 93 persen masuk kategori low risk yaitu lancar dan kolektibilitas 2 dengan kondisi ringan. Kemudian, sebesar 3,53 persen masuk kategori medium risk dan sebesar 3,04 persen masuk kategori high risk.

"Upaya kami untuk merestrukturisasi, melakukan penjualan aset dan upaya untuk pelunasan, maka kurang lebih pada 2021 memproyeksikan harapan kami bisa turun menjadi 31,8 triliun. Jadi, masih cukup tinggi," katanya dalam paparan di Komisi XI DPR, Kamis (18/6/2021).

Haru menjelaskan penurunan tersebut berasal dari kategori downgrade menjadi NPL sebesar Rp2,33 triliun. Adapula yang memenuhi syarat untuk perpanjangan restrukturisasi sebesar Rp6,99 triliun.

Selanjutnya, debitur yang kembali normal atau lancar mencapai Rp20,77 triliun. Serta tambahan restrukturisasi baru yang masuk sebesar Rp3 triliun dan pelunasan Rp75 miliar.

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper