Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Awal Semester II/2021, BPD Pangkas Suku Bunga Dasar Kredit. Bakal Kerek Kinerja?

Senior Faculty Lembaga Pengembangan Perbankan Indonesia (LPPI) Trioksa Siahaan menilai ruang penurunan suku bunga kredit masih lebar. Hal ini mengingat suku bunga acuan juga sudah turun rendah dan inflasi juga kecil.
Logo Asosiasi Bank Pembangunan Daerah (Asbanda)/Istimewa
Logo Asosiasi Bank Pembangunan Daerah (Asbanda)/Istimewa

Bisnis.com, JAKARTA - Memasuki semester II/2021, sejumlah Bank Pembangunan Daerah (BPD) mulai memangkas suku bunga dasar kredit. Harapannya, penyaluran kredit bisa terkerek di sisa bulan tahun ini.

Salah satunya, Bank Jateng yang memangkas suku bunga dasar kredit (SBDK) dengan kisaran 11-39 bps. SBDK tersebut berlaku per 30 Juni 2021. Berdasarkan segmen bisnisnya, SBDK untuk kredit korporasi sebesar 9,47%, kredit ritel 10,58%, dan kredit mikro 13,36%. Selanjutnya, SBDK untuk kredit KPR 10,96%, dan kredit konsumsi non KPR 13,15%.

Selain itu, Bank Nagari memutuskan untuk menurunkan suku bunga dasar kredit (SBDK) di seluruh segmen masing-masing sebesar 25 bps. SBDK tersebut berlaku per Juni 2021. Berdasarkan segmen bisnisnya, SBDK untuk kredit korporasi sebesar 9%, kredit ritel 9,5%, dan kredit makro 11,50%. Adapun SBDK untuk segmen kredit KPR 10% dan kredit konsumsi non KPR 10%.

Senior Faculty Lembaga Pengembangan Perbankan Indonesia (LPPI) Trioksa Siahaan menilai ruang penurunan suku bunga kredit masih lebar. Hal ini mengingat suku bunga acuan juga sudah turun rendah dan inflasi juga kecil.

"Ada ruang yang lebar bagi bank untuk menurunkan suku bunga kredit mengingat suku bunga acuan juga sudah turun rendah dan inflasi juga kecil," terangnya, Rabu (7/7/2021).

Adapun penurunan suku bunga kredit oleh BPD diharapkan dapat menggairahkan kinerja kredit BPD. Jika melihat portofolio kredit BPD yang didominasi kredit pegawai, maka sasaran utama kredit adalah ASN.

Meski ada peningkatan kredit, menurutnya, ini dinilai tidak akan signifikan mendorong pertumbuhan kredit secara nasional. Sebab, target pasarnya yang terbatas pada ASN.

"Tidak akan signifikan bila melihat target pasarnya, apalagi saat ini masih pandemi dan ekonomi sedang dalam masa pemulihan," terangnya.

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Azizah Nur Alfi
Editor : Ropesta Sitorus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper