Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Menteri Keuangan Ingin Sukuk Bisa Mendanai Pembangunan Sektor Produktif

Dia menjelaskan penerbitan SBSN berbasis proyek juga memberikan alternatif pendanaan yang bisa memberikan kepastian. Di sisi lain, Sri mengatakan melalui inovasi dan teknologi khususnya di bidang digital, sukuk dapat memberikan nilai lebih di pasar modal syariah.
 Ilustrasi Sukuk Negara Ritel./JIBI-Nurul Hidayat
Ilustrasi Sukuk Negara Ritel./JIBI-Nurul Hidayat

Bisnis.com, JAKARTA – Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati berharap agar Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) atau sukuk ke depannya dapat mendanai pembangunan sektor-sektor produktif.

Hal tersebut disampaikannya pada International Conference The Future of Islamic Capital Market: Opportunities, Challenges and Way Forward yang diselenggarakan oleh Komite Nasional Ekonomi dan Keuangan Syariah (KNEKS) secara virtual, Kamis (15/7/2021).

“Ke depan saya berharap bahwa sukuk merupakan salah satu sumber pendanaan bagi sektor-sektor produktif yang bisa menjembatani secara efektif permintaan terhadap dana investasi yang berjangka panjang, dan penawaran di sisi investor yang berbasis muslim sangat besar dan growing middle class,” kata Sri dalam sambutannya sebagai Sekretaris KNEKS.

Dia menjelaskan penerbitan SBSN berbasis proyek juga memberikan alternatif pendanaan yang bisa memberikan kepastian. Di sisi lain, Sri mengatakan melalui inovasi dan teknologi khususnya di bidang digital, sukuk dapat memberikan nilai lebih di pasar modal syariah.

“Saya berharap melalui teknologi digital, perluasan dari basis investor bisa dilakukan secara lebih cepat. Anak-anak muda kita mereka lebih mudah untuk memahami literasi dan penggunaan teknologi. Inilah kesempatan yang luar biasa,” imbuhnya.

Sementara itu, Sri menilai sukuk turut mampu memberikan peranan yang lebih penting di dalam pembiayaan berbasis proyek skala mikro. “Masyarakat juga ikut merasakan kepemilikannya terhadap proyek-proyek penting, karena mereka merasa ikut mendanai,” ungkap Sri.

Menurutnya, situasi yang dinilai inklusif tersebut merupakan situasi yang ingin diciptakan melalui instrumen keuangan seperti sukuk atau jenis lainnya. Sementara itu, di sisi investor, Sri berharap investor di pasar modal syariah semakin meningkat, baik dari kelompok institusional maupun pribadi.

Meskipun kepemilikan sukuk masih didominasi oleh perbankan, Sri mencatat kepemilikan oleh investor pribadi terus meningkat. Hal tersebut terlihat dari kepemilikan investor pribadi atas sukuk per Juni 2021 meningkat dari awalnya sebesar Rp22,27 triliun menjadi Rp46,48 triliun pada Juni 2021.

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Dany Saputra
Editor : Ropesta Sitorus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper