Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Piutang pembiayaan Mandiri Utama Finance Tumbuh Signifikan 17 Persen

Piutang kelolaan MUF terbilang sudah lebih baik ketimbang era sebelum pandemi. MUF pun masih meyakini bahwa kualitas debitur di dalamnya terbilang aman dari dampak lanjutan pandemi Covid-19 yang kembali memuncak.
Nasabah Mandiri Utama Finance/muf.co.id
Nasabah Mandiri Utama Finance/muf.co.id

Bisnis.com, JAKARTA - PT Mandiri Utama Finance (MUF) mencatatkan perbaikan piutang pembiayaan kelolaan hingga 17 persen (year-on-year/yoy) senilai Rp13,7 triliun pada semester I/2021.

"Jumlah ini adalah baki debet dari total portofolio yang dikelola MUF, sudah termasuk joint financing," ungkap Direktur Utama MUF Stanley Setia Atmadja kepada Bisnis, Minggu (1/8/2021).

Sebagai perbandingan, total nilai pembiayaan yang dikelola MUF per Maret 2021 atau sebelum terdampak pandemi berada di Rp12,7 triliun, kemudian sempat turun di kisaran Rp12,6 triliun pada tutup buku Desember 2020, di mana pembiayaan bersama atau joint financing mengambil porsi Rp6,2 triliun.

Artinya, piutang kelolaan MUF sudah lebih baik ketimbang era sebelum pandemi. Stanley mengungkap nilai piutang kelolaan ini telah mengalami perbaikan sejak kuartal I/2021, dan ke depan MUF masih meyakini bahwa kualitas debitur di dalamnya terbilang aman dari dampak lanjutan pandemi Covid-19 yang kembali memuncak.

"Sampai Juli 2021 pertumbuhan MUF berjalan sesuai target dan optimis mencapai target tahunan. Sementara untuk kualitas aset, sampai Juli sangat baik dan diprediksi sampai akhir tahun tidak terjadi pemburukan yang signifikan," jelasnya.

Adapun, pembiayaan baru MUF juga naik ke Rp4,7 triliun sepanjang semester I/2021 dan masih optimistis membidik target Rp8,1 triliun pada akhir tahun, jauh bila dibandingkan dengan periode 2020 yang sepanjang tahun saja hanya sanggup menyentuh Rp5,8 triliun.

Penopangnya berasal dari produk pembiayaan mobil baru dan bekas yang dipatok 70,9 persen dari nilai penyaluran pembiayaan, sementara segmen sepeda motor baru dan bekas dipercaya mampu menyumbang 29,1 persen dari total penyaluran pembiayaan. 

Bagi MUF, kenaikan piutang kelolaan ini terbilang signifikan, karena banyak multifinance yang walaupun berhasil mencatatkan pertumbuhan pembiayaan baru, belum tentu piutang kelolaannya sudah kembali seperti sebelum pandemi, bahkan bertumbuh.

Termasuk, saudara MUF sesama anak usaha PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (BMRI) lainnya, yaitu PT Mandiri Tunas Finance (MTF) yang kendati pembiayaan barunya naik 4,1 persen (yoy) ke Rp9,21 triliun, piutang kelolaannya masih terkoreksi 9,8 persen menjadi Rp39,7 triliun.

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Aziz Rahardyan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper