Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

AAJI: Struktur Permodalan Industri Asuransi Jiwa Naik Tahun Ini

Industri asuransi meningkatkan ekuitas dengan tambahan modal atau dengan menahan lebih banyak lagi laba dari tahun sebelumnya. Penambahan ekuitas dinilai dapat membuat industri asuransi semakin kokoh dalam menyediakan proteksi bagi masyarakat.
Karyawan berkomunikasi didekat logo beberapa perusahaan asuransi di kantor Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI) di Jakarta, Selasa (15/1/2020). Bisnis/Nurul Hidayat
Karyawan berkomunikasi didekat logo beberapa perusahaan asuransi di kantor Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI) di Jakarta, Selasa (15/1/2020). Bisnis/Nurul Hidayat

Bisnis.com, JAKARTA — Industri asuransi jiwa mulai mengerek ekuitas pada tahun ini, setelah sempat terpukul pandemi Covid-19 sepanjang 2020. Struktur permodalan yang lebih kuat dinilai dapat menunjang pertumbuhan kinerja pada sisa tahun berjalan.

Ketua Dewan Pengurus Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI) Budi Tampubolon menjelaskan bahwa ketahanan keuangan menjadi perhatian industri asuransi di tengah pagebluk saat ini.

Meskipun risk based capital (RBC) industri masih sangat jauh di atas ketentuan minimal, tapi perusahaan-perusahaan asuransi tetap meningkatkan kekuatan modal.

Budi menjabarkan bahwa pada kuartal I/2021, industri asuransi jiwa mencatatkan ekuitas Rp135,85 triliun atau tumbuh 8,5 persen (year-on-year/yoy) dari kuartal I/2020 senilai Rp125,01 triliun.

Capaian awal tahun lalu sedikit terkoreksi dibandingkan dengan posisi kuartal I/2019 senilai Rp127,22 triliun, sehingga capaian kuartal I/2021 menunjukkan perbaikan.

"Ekuitas [kuartal I/2021] meningkat Rp10 triliun lebih sedikit. Simpulannya hampir semua perusahaan asuransi jiwa sudah memperkuat struktur permodalannya," ujar Budi pada Kamis (5/8/2021).

Menurutnya, industri asuransi meningkatkan ekuitas dengan tambahan modal atau dengan menahan lebih banyak lagi laba dari tahun sebelumnya. Penambahan ekuitas dinilai dapat membuat industri asuransi semakin kokoh dalam menyediakan proteksi bagi masyarakat.

Budi menjelaskan bahwa ketahanan menjadi penting karena industri asuransi terus membayarkan klaim dan manfaat kepada masyarakat. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat bahwa klaim industri asuransi jiwa pada semester I/2021 mencapai Rp32,15 triliun atau turun 9,2 persen (yoy) dari sebelumnya Rp35,4 triliun.

Selain manfaat kesehatan dan jiwa, industri asuransi jiwa pun membayarkan klaim terkait Covid-19 karena sejumlah perusahaan memberikan manfaat tambahan dari risiko pandemi. AAJI mencatat bahwa dalam kurun Maret 2020–Februari 2021, klaim terkait Covid-19 yang dibayarkan industri asuransi jiwa mencapai Rp1,46 triliun.

Budi meyakini bahwa ketahanan keuangan dan pembayaran manfaat dapat meningkatkan kepercayaan nasabah terhadap asuransi jiwa. Hal itu dapat menunjang pertumbuhan bisnis pada sisa tahun berjalan, didorong oleh tingginya kebutuhan proteksi di tengah pandemi Covid-19.

Staf Ahli Bidang Kebijakan dan Regulasi Jasa Keuangan dan Pasar Modal Kementerian Keuangan Suminto menjelaskan bahwa industri asuransi merupakan salah satu pilar penting sektor keuangan yang memiliki peran krusial dalam menggerakkan mesin perekonomian. Industri itu pun dinilai turut menjaga stabilitas sistem keuangan.

Pemerintah menilai pengembangan industri asuransi jiwa sangat penting karena penghimpunan dan penyaluran dana, serta penyediaan perlindungan masyarakat merupakan motor penggerak perekonomian. Selain itu, pengembangan pun perlu dilakukan karena penetrasi dan densitas asuransi di Indonesia masih rendah.

"Rendahnya penetrasi dan densitas asuransi di satu sisi mengindikasikan adanya permasalahan yang memerlukan solusi secara komprehensif, termasuk dengan mendorong transformasi budaya berasuransi. Namun, di sisi lain kondisi tersebut menyiratkan pangsa pasar kita masih terbuka sangat lebar untuk pendalaman dan pengembangan," ujar Suminto pada Kamis (5/8/2021).

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper