Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Dana Investasi Industri Asuransi Jiwa Semester I/2021 Sentuh Rp510 Triliun

Total penempatan dana investasi di beberapa instrumen investasi, seperti saham, reksadana, surat berharga negara (SBN), sukuk, dan lainnya tersebut meningkat 14,7 persen yoy.
Karyawan melihat logo-logo perusahaan asuransi yang berada di Kantor Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI) di Jakarta, Senin (2/3/2020). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti
Karyawan melihat logo-logo perusahaan asuransi yang berada di Kantor Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI) di Jakarta, Senin (2/3/2020). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti

Bisnis.com, JAKARTA -- Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI) mencatat total penempatan dana investasi industri asuransi jiwa sepanjang semester I/2021 mencapai Rp510,5 triliun.

Total penempatan dana investasi di beberapa instrumen investasi, seperti saham, reksadana, surat berharga negara (SBN), sukuk, dan lainnya tersebut meningkat 14,7 persen dibandingkan semester I/2020 yang mencapai Rp445,2 triliun.

"Hal ini tentunya berjalan seiring dengan peningkatan kinerja industri yang membaik pada semester I/2021," ujar Ketua Bidang Marketing dan Komunikasi AAJI Wiroyo Karsono dalam konferensi pers secara virtual, Selasa (14/9/2021).

Menurutnya, besaran penempatan dana kelola investasi tersebut turut berkontribusi pada pembangunan negara. Sekitar 26 persen dari total dana investasi ditempatkan pada instrumen investasi yang berkontribusi langsung dalam mendukung pembangunan negara, seperti obligasi, sukuk, dan SBN.

Sepanjang semester I/2021, total dana investasi yang ditempatkan pada obligasi, sukuk, dan SBN naik 12,9 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu, dengan nilai total Rp133,5 triliun.

Selain itu, kata Wiroyo, penempatan dana kelola investasi industri asuransi jiwa juga turut menjaga stabilitas pasar modal. Hal ini ditunjukkan dengan penempatan dana investasi pada instrumen saham dan reksadana sepanjang semester I/2021 mencapai total Rp312,4 triliun atau tumbuh 20,4 persen dibandingkan semester I/2020.

Ketua Dewan Pengurus AAJI Budi Tampubolon menambahkan bahwa penempatan investasi pada instrumen obligasi pemerintah maupun korporasi dan instrumen pasar modal akan selalu menjadi pilihan utama investasi industri asuransi jiwa. Hal ini disebabkan industri asuransi jiwa membutuhkan penempatan investasi bersifat jangka panjang.

Proporsi portofolio investasi industri asuransi jiwa pun diperkirakan tidak akan mengalami pergeseran pada semester kedua tahun ini. Budi menuturkan, perusahaan asuransi jiwa cenderung tidak langsung bereaksi dalam berstrategi investasi ketika terjadi gejolak pasar maupun adanya perubahan kebijakan bank sentral.

"Kami melihatnya long term. Ketika pasar modal turun ketika 2020 kami tidak pull out. Atau dalam 3 bulan, setahun ke depan pemerintah atau bank sentral mengubah kebijakan, tidak serta merta kami ambil posisi yang baru dalam berinvestasi karena kami melihat horizon jangka panjang," kata Budi.

AAJI juga mencatatkan pendapatan investasi yang positif, yakni sebesar Rp4,9 triliun sepanjang semester I/2021. Angka tersebut setara dengan peningkatan sebesar 122,6 persen dari imbal hasil pada periode yang sama 2020.

"Hasil investasi tahun ini sudah kembali positif dibandingkan 2020. Memasng belum setinggi tahun-tahun sebelumnya karena memang kondisi belum kembali seperti semula," kata Budi.

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper