Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Bank DBS Tingkatkan Target Pembiayaan Berkelanjutan

DBS Bank Ltd., (DBS) akan meningkatkan target pembiayaan berkelanjutan (sustainable finance) menjadi 50 miliar dolar Singapura hingga 2024.
Ilustrasi - Nasabah sedang antre di ATM DBS Bank/Bloomberg.com
Ilustrasi - Nasabah sedang antre di ATM DBS Bank/Bloomberg.com

Bisnis.com, JAKARTA - DBS Bank Ltd., (DBS) akan meningkatkan target pembiayaan berkelanjutan (sustainable finance) menjadi 50 miliar dolar Singapura hingga 2024.

Head of Group Strategic Marketing & Communications Bank DBS, Mona Monika mengatakan komitmen ini memperkuat upaya Bank DBS dalam menjalankan praktik perbankan bertanggung jawab (responsible banking), yang menjadi pilar utama perseroan. Hal itu juga didorong semakin banyaknya perusahaan yang berupaya mencapai agenda berkelanjutan melalui pembiayaan berkelanjutan.

"Terutama dengan kehadiran pandemi Covid-19 yang menjadikan upaya berkelanjutan sebagai prioritas." ujar Mona Monika kepada Bisnis pada Selasa (5/10/2021).

Hal ini sejalan dengan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) yang baru saja membentuk satuan tugas atau task force keuangan berkelanjutan di sektor jasa keuangan atau SJK. Pembentukan itu merupakan upaya mewujudkan pengembangan ekosistem keuangan berkelanjutan, serta upaya mitigasi dan adaptasi perubahan iklim yang tertuang dalam Nationally Determined Contribution (NDC).

Ketua Dewan Komisioner OJK Wimboh Santoso menjelaskan satuan tugas ini bertujuan sebagai platform koordinasi terintegrasi untuk membangun ekosistem keuangan berkelanjutan di Indonesia, termasuk keterlibatan dalam berbagai forum internasional.

“OJK melalui Sustainable Finance Roadmap, yang sudah memasuki fase kedua ini berharap kepada sektor jasa keuangan untuk dapat bersiap, memahami implikasi terhadap bisnis maupun ekspektasi domestik dan global serta tantangan kebijakan yang harus diterapkan di sektor jasa keuangan,” kata Wimboh, dalam siaran pers, Selasa (5/10/2021).

Sebelumnya, OJK telah menerbitkan Roadmap Keuangan Berkelanjutan Tahap I (2015-2019) dan Tahap II (2021-2025) sebagai panduan untuk mempercepat penerapan prinsip lingkungan, sosial, dan tata kelola di Indonesia. Panduan tersebut berfokus pada penciptaan ekosistem keuangan berkelanjutan secara komprehensif, dengan melibatkan seluruh pihak terkait dan mendorong pengembangan kerja sama dengan pihak lain.

Dalam proses pembentukan task force, OJK melibatkan seluruh sektor jasa keuangan (SJK) baik perbankan, pasar modal dan industri keuangan non-bank (IKNB). Keanggotaan task force ini terdiri atas 47 lembaga jasa keuangan.

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Khadijah Shahnaz
Editor : Azizah Nur Alfi
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper