Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Bos OJK Minta Fintech Urun Dana dan Pinjol Mudahkan Permodalan UMKM

OJK melibatkan perusahaan fintech peer-to-peer (P2P) lending atau pinjaman online (pinjol) resmi di klaster produktif, beserta fintech urun dana atau securities crowdfunding (SFC) untuk memudahkan pelaku UMKM mendapatkan alternatif pembiayaan dengan syarat yang mudah.
Ketua Dewan Komisioner OJK Wimboh Santoso, dalam acara Capital Market Day di London, Inggris, Jumat (29/10/2021), mengajak investor mancanegara untuk menanamkan investasinya di pasar modal Indonesia seiring dengan prospek pemulihan ekonomi./ OJK.
Ketua Dewan Komisioner OJK Wimboh Santoso, dalam acara Capital Market Day di London, Inggris, Jumat (29/10/2021), mengajak investor mancanegara untuk menanamkan investasinya di pasar modal Indonesia seiring dengan prospek pemulihan ekonomi./ OJK.

Bisnis.com, JAKARTA - Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Wimboh Santoso memaparkan perkembangan dan potensi besar industri teknologi finansial (tekfin/fintech) Tanah Air dalam kunjungan kerjanya di London, Inggris.

Tepatnya dalam Forum Fintech Inggris – Indonesia yang digelar Global Indonesian Professionals' Association (GIPA), Wimboh mengungkap potensi keuangan digital Indonesia harus dioptimalkan dan diarahkan untuk meningkatkan daya saing ekonomi Indonesia di kawasan dan di lingkungan global.

Untuk memanfaatkan potensi tersebut, OJK terus berupaya membangun percepatan transformasi digital melalui pengembangan ekosistem ekonomi dan pembiayaan digital.

"Industri fintech dan keuangan digital harus memberikan kemudahan dan memperluas akses bagi masyarakat unbanked dan pelaku UMKM untuk dapat menikmati produk dan layanan keuangan digital," ujarnya dalam keterangan resmi, Senin (1/11/2021).

Sejumlah program pun OJK persiapkan, seperti membangun ekosistem UMKM berbasis digital yang terintegrasi dari hulu hingga hilir. Selain itu, OJK juga membuka peluang bagi perbankan untuk berkolaborasi dengan fintech dalam pengembangan bisnisnya.

Dalam aspek pembiayaan, OJK melibatkan perusahaan fintech peer-to-peer (P2P) lending atau pinjaman online (pinjol) resmi di klaster produktif, beserta fintech urun dana atau securities crowdfunding (SFC) untuk memudahkan pelaku UMKM mendapatkan alternatif pembiayaan dengan syarat yang mudah.

Adapun, di bidang pemasaran, OJK terus melakukan pembinaan kepada UMKM dengan menggandeng start-up dan universitas membangun Kampus UMKM yang memberikan pelatihan intensif agar UMKM bisa langsung on-boarding secara digital.

"Dengan semua program tersebut, kami berharap Indonesia memiliki basis pelanggan domestik yang kuat di bidang keuangan digital dan ekosistem ekonomi digital yang berkembang dengan baik. Dengan demikian, Indonesia dapat bersaing dengan negara-negara lain di region," tambahnya.

Hal ini sejalan dengan potensi pengembangan industri ekonomi digital yang dimiliki Indonesia dari segi demografi maupun akses terhadap internet. Transformasi ekonomi digital diproyeksikan akan menjadi tulang punggung pemulihan ekonomi nasional di tengah pandemi yang membatasi mobilitas masyarakat.

Menurut OJK, sektor jasa keuangan harus menjawab kebutuhan konsumen untuk melakukan transformasi digital yang akan memberikan kemudahan dan layanan keuangan yang lebih cepat untuk masyarakat termasuk memperluas akses pembiayaan untuk pelaku UMKM.

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Aziz Rahardyan
Editor : Azizah Nur Alfi
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper