Bisnis.com, PALEMBANG - PT BTPN Syariah Tbk., bakal memperluas cakupan layanan keuangan inklusif nasabah prasejahtera di Wilayah Sumatra. Dalam waktu dekat, sejumlah sentra keuangan bakal hadir Sumatra Utara, Bengkulu hingga Bangka Belitung.
Dwiyono B. Winantio, Direktur PT BTPN Syariah Tbk., mengatakan bahwa kontribusi bisnis BTPN Syariah di Wilayah Sumatra saat ini sekitar 21 persen terhadap total bisnis BTPN Syariah. Berkat kehadiran infrastruktur, BTPN Syariah akan meningkatkan layanan inklusi nasabah prasejahtera di Sumatra.
“Jadi sejumlah kantong-kantong yang sebelumnya tidak terjangkau akan kami coba lebih optimalkan seperti di Sumatra Utara, Babel [Bangka Belitung], dan tahun depan Bengkulu,” katanya di Palembang, Jumat (5/11/2021).
BTPN Syariah menyebutkan selama 3 tahun terakhir dampak bonus geografis dan demografi sangat terasa untuk bisnis perseroan. Bisnis BTPN Syariah di Sumatra rata-rata tumbuh lebih baik dari industri selama beberapa tahun terakhir.
Pertumbuhan itu baik dari sisi pendanaan maupun pembiayaan. Sejumlah titik lokasi yang sebelumnya sulit diakses kini menjadi lebih mudah sehingga pelayanan inklusi keuangan nasabah prasejahtera menjadi lebih baik.
Adapun, model bisnis BTPN Syariah ialah berupaya membantu nasabah prasejahtera atau segmen ultramikro khususnya ibu-ibu mendapatkan akses pembiayaan produktif.
Semua pembiayaan yang diberikan BTPN Syariah merupakan pembiayaan produktif dengan tujuan meningkatkan kesejahteraan nasabah. Pembiayaan paling rendah yang diberikan BTPN Syariah mulai dari Rp2,5 juta hingga ratusan juga tergantung skala usaha.
Pada tahap awal, para ibu membentuk sentra-sentra kecil beranggotakan lebih dari 10 orang yang kemudian dibantu oleh bankir pemberdaya BTPN Syariah. Pembiayaan pun diberikan berdasarkan tingkatan literasi keuangan dan perkembangan usaha nasabah.
“Sejak 2014 model bisnis ini terus kami kembangkan dengan tujuan utama ialah memberikan akses financing, akses knowledge, akses pasar dan akses pendukung usaha lainnya,” katanya.
Hingga kuartal III/2021, BTPN Syariah berhasil membukukan laba bersih senilai Rp1,1 triliun. Kinerja itu ditopang oleh pertumbuhan pada sisi pendanaan dan pembiayaan.
Untuk dana pihak ketiga (DPK) BTPN Syariah tercatat mampu menghimpun dana Rp10,6 triliun, tumbuh 15 persen dibandingkan periode yang sama tahun 2020.
Pertumbuhan DPK juga diimbangi dengan peningkatan pembiayaan yang mencapai Rp10,2 triliun, tumbuh 12 persen dibandingkan periode yang sama tahun 2020.
Pertumbuhan pembiayaan itu juga diimbangi dengan kualitas pembiayaan (non performing financing/NPF) yang terjaga pada level 2,4 persen.