5. Diversifikasi Portofolio
Manfaat lain dari berinvestasi pada real estat, yakni potensi diversifikasinya. Properti memiliki korelasi rendah dalam beberapa kasus negatif dengan kelas aset utama lainnya.
Ini berarti penambahan real estat ke portofolio aset terdiversifikasi dapat menurunkan volatilitas portofolio dan memberikan pengembalian yang lebih tinggi per unit risiko.
6. Real Estate Leveraged
Leverage adalah penggunaan berbagai instrumen keuangan atau modal pinjaman (misalnya utang) untuk meningkatkan potensi pengembalian investasi. Uang muka 20 persen untuk pegadaian, misalnya, memberi Anda 100 persen dari rumah yang ingin Anda beli. Hal itu disebut leverage.
Karena real estat atau properti merupakan aset berwujud dan yang dapat berfungsi sebagai jaminan, pembiayaan sudah tersedia.
7. Pengembalian yang Disesuaikan dengan Risiko Kompetitif
Pengembalian real estat bervariasi, tergantung pada faktor-faktor seperti lokasi, kelas aset, dan manajemen. Pengembalian tahunan rata-rata selama 50 tahun terakhir adalah sekitar 11 persen.
8. Perlindungan Nilai Inflasi
Kemampuan perlindungan nilai inflasi real estat berasal dari hubungan positif antara pertumbuhan PDB dan permintaan untuk real estat. Ketika ekonomi berkembang, permintaan untuk sektor properti mendorong sewa lebih tinggi.
Real estat cenderung mempertahankan daya beli modal dengan memberikan beberapa tekanan inflasi kepada penyewa dan dengan memasukkan beberapa tekanan inflasi dalam bentuk apresiasi modal.
9. Real Estate Investment Trusts (REIT)
Jika Anda ingin berinvestasi pada real estate, tetapi belum siap untuk terjun untuk memiliki dan mengelola properti, Anda bisa mempertimbangkan real estate investment trusts (REIT). Anda dapat membeli dan menjual REIT yang diperdagangkan secara publik di bursa saham utama.
Banyak perdagangan di bawah volume tinggi, yang berarti Anda bisa masuk dan keluar dari posisi dengan cepat. REIT harus membayar 90 persen dari pendapatan kepada investor, sehingga mereka biasanya menawarkan dividen yang lebih tinggi daripada banyak saham.
Terlepas dari semua manfaat berinvestasi di real estat, tentu ada kekurangan. Salah satu yang utama adalah likuiditas (atau kesulitan relatif dalam mengubah aset menjadi uang tunai dan uang tunai menjadi aset).
Tidak seperti transaksi saham atau obligasi, yang dapat diselesaikan dalam hitungan detik, transaksi real estat dapat memakan waktu berbulan-bulan untuk ditutup. Bahkan dengan bantuan broker, dibutuhkan beberapa minggu kerja hanya untuk menemukan counterparty yang tepat.