Bisnis.com, JAKARTA – Presiden Direktur PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA) Jahja Setiaatmadja menyabet penghargaan The Best CEO di industri perbankan dalam Bisnis Indonesia Financial Award (BIFA) 2021.
“Saya kira ini tidak lepas dari dukungan seluruh jajaran karyawan BCA yang selalu men-support saya dan juga dukungan para nasabah tercinta yang luar biasa, serta stakeholder lainnya, termasuk para regulator yang juga men-support kita semua, sehingga saya bisa dapat penghargaan Best CEO,” kata Jahja dalam acara BIFA 2021, Selasa (7/12/2021).
Dalam kesempatan tersebut, Jahja berharap agar BCA juga bisa terus berkembang, terutama dalam melayani masyarakat dari sisi sistem pembayaran (payment system).
“Terutama dalam masa pandemi ini, di mana orang susah sekali untuk melakukan mobilitas, sehingga banyak yang terpaku di tempatnya dan digital akan sangat men-support kita semua dan itu sangat terbantu dengan fasilitas yang diberikan BCA untuk masyarakat setempat,” sambungnya.
Di bawah kepemimpinannya, PT Bank Central Asia Tbk. mencetak kinerja moncer. Hingga akhir kuartal III/2021, laba bersih yang dibukukan perseroan sebesar Rp23,19 triliun. Raihan laba bersih tersebut tumbuh 15,79 persen (year on year/yoy) dibanding periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp20,04 triliun
Pria kelahiran Jakarta, 14 September 1955 ini turut menghaturkan rasa terima kasih yang kepada Bisnis Indonesia yang memberikan penghargaan kepadanya. “Semoga bisa tetap mempertahankan kinerja yang baik,” ujarnya.
Sekadar informasi, Jahja Setiaatmadja resmi diangkat menjadi Presiden Direktur PT Bank Central Asia Tbk. setelah ditunjuk dalam rapat umum pemegang saham (RUPS) tahunan, pada 12 Mei 2011, untuk menggantikan posisi D.E Setijoso.
Jahja merupakan lulusan dari Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia pada tahun 1974. Dia kemudian mendapat gelar sarjana dengan menempuh waktu studi 4,5 tahun.
Dia pernah bekerja di Price Waterhouse, yakni sebuah kantor akuntan publik pada 1979. Jahja kemudian melanjutkan karirnya di PT Kalbe Farma pada 1980-1988 dengan jabatan terakhir sebagai Direktur Keuangan.
Selain itu, dia juga sempat menjabat Direktur Keuangan di Grup Indomobil pada 1988 hingga 1990. Jahja mulai berkiprah di BCA pada Oktober 1990 dengan posisi Wakil Kepala Divisi Keuangan. Pada 1996, dia kemudian menjadi Kepada Divisi Treasury.
Ketika BCA sempat terpuruk akibat krisis tahun 1998, Jahja dipercaya untuk mengisi jabatan Direktur pada 1999. Karirnya terus menanjak hingga mengemban posisi Wakil Presiden Direktur BCA dan menjadi Presiden Direktur dari emiten bank dengan sandi BBCA sejak 2011.