Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pengembangan Ekonomi Hijau, Bos OJK: RI Butuh Dana Rp745 Triliun Tiap Tahun

Beberapa negara juga telah menyediakan anggaran cukup besar pada 2022 untuk membangun ekonomi hijau. Jepang, misalnya, telah menyediakan dana sebesar US$40 miliar.
Layar menampilkan Ketua Dewan Komisioner OJK Wimboh Santoso saat memberikan pemaparan dalam Bisnis Indonesia Business Challenges 2022 di Jakarta, Rabu (15/12/2021). Bisnis/Fanny Kusumawardhani
Layar menampilkan Ketua Dewan Komisioner OJK Wimboh Santoso saat memberikan pemaparan dalam Bisnis Indonesia Business Challenges 2022 di Jakarta, Rabu (15/12/2021). Bisnis/Fanny Kusumawardhani

Bisnis.com, JAKARTA – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menyampaikan bahwa kebutuhan pembiayaan pengembangan ekonomi hijau di Indonesia diperkirakan akan mencapai Rp745 triliun setiap tahunnya.

Ketua Dewan Komisioner OJK, Wimboh Santoso mengungkapkan, pembiayaan tersebut diperkirakan akan terus berlanjut sampai dengan 2030 mendatang.

“Kita membutuhkan Rp745 triliun per tahun, idealnya sampai dengan 2030, sehingga ini harus kolaborasi dengan internasional dengan private sector,” ujar Wimboh dalam diskusi virtual, Selasa (28/12/2021).

Wimboh menuturkan, beberapa negara juga telah menyediakan anggaran cukup besar pada 2022 untuk membangun ekonomi hijau. Jepang, misalnya, telah menyediakan dana sebesar US$40 miliar.

“Di APBN juga enggak cukup untuk mendukung itu semua, sehingga kita upaya sinergi ini harus kita lakukan,” ujar Wimboh.

Melihat hal itu, Wimboh menerangkan, seluruh kepentingan baik OJK maupun pemerintah pusat diperlukan sinergi dari semua sektor.

Sebagai contoh, Kementerian Keuangan (Kemenkeu) sudah membuat kebijakan dengan memberikan insentif pajak yang lebih murah untuk kegiatan kegiatan yang berwawasan ekonomi. Di mana, Kemenkeu memberikan insentif pajak PPnBM untuk kendaraan yang bersumber dari listrik sebesar 0 persen.

Adapun, OJK memberikan Aktiva Tertimbang Menurut Risiko (ATMR) yang lebih rendah kepada kredit yang diberikan oleh bank. Kemudian, Bank Indonesia (BI) memberikan DP sebesar 0 persen dan suku bunga rendah.

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper