Bisnis.com, JAKARTA - Perusahaan yang dimiliki taipan Hartono bersaudara, PT Dwimuria Investama Andalan dan entitas anak, mencatatkan pertumbuhan laba dan jumlah aset dua digit pada 2021 dibandingkan dengan tahun sebelumnya.
Berdasarkan publikasi laporan keuangan di Harian Bisnis Indonesia pada 14 Februari 2022, perusahaan milik orang terkaya RI itu membukukan laba bersih sebesar Rp32,47 triliun untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2021. Laba tersebut tumbuh 18,8 persen dibandingkan dengan laba pada periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp27,33 triliun.
Adapun, laba bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp18,29 triliun per 31 Desember 2021. Angka tersebut tumbuh 21,14 persen dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp15,10 triliun.
Perolehan laba bersih disokong oleh pendapatan bunga dan syariah bersih sebesar Rp57,09 triliun, atau tumbuh 4,63 persen secara tahunan.
Dari sisi jumlah aset, pemegang saham pengendali PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA) tersebut mencatat pertumbuhan aset sebesar 11,92 persen secara tahunan pada akhir 2021. Jumlah aset per 31 Desember 2020 sebesar Rp1.217,31 triliun naik menjadi Rp1.362,41 triliun per 31 Desember 2021.
Manajemen BCA yang diwakili Presiden Direktur Jahja Setiaatmadja dan Direktur Vera Eve Lim menyampaikan bahwa laporan keuangan tersebut merupakan bagian dari laporan keuangan PT Bank Central Asia Tbk. dan entitas anak per 31 Desember 2021 yang dipublikasikan melalui surat kabar harian pada 28 Januari 2022.
Dalam laporannya dijelaskan bahwa PT Dwimuria Investama Andalan per 31 Desember 2021 merupakan pemilik 54,94 persen saham PT Bank Central Asia Tbk. Adapun pemegang saham PT Dwimuria Investama Andalan adalah Robert Budi Hartono dan Bambang Hartono.