Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kinerja Bank Jago (ARTO) Berbalik Positif di 2021. Hasil dari Kolaborasi GoTo?

Kolaborasi antara Bank Jago dengan super aplikasi, GoTo, dinilai belum optimal. CGS Cimb menilai sinergi Bank Jago dengan GoTo berjalan lebih lambat dari yang mereka perkiraan di awal.
Nasabah berada di kantor cabang Bank Jago, Jakarta, Rabu (22/12/2021). Bisnis/Abdurachman
Nasabah berada di kantor cabang Bank Jago, Jakarta, Rabu (22/12/2021). Bisnis/Abdurachman

Bisnis.com, JAKARTA – Kolaborasi antara PT Bank Jago Tbk. (ARTO) dengan super aplikasi, GoTo, dinilai belum optimal. Pencapaian Bank Jago pada 2021 memperlihatkan kondisi tersebut.

CGS Cimb, perusahaan yang bergerak di bidang sekuritas, menyebutkan dalam laporannya bahwa sinergi Bank Jago dengan GoTo berjalan lebih lambat dari yang mereka perkiraan di awal.

Aplikasi Jago yang telah terhubung ke Gojek sejak kuartal III/2021, memungkinkan pengguna Jago untuk menghubungkan kantong belanja aplikasi Gojek sebagai salah satu metode pembayaran mereka.

Adapun opsi metode pembayaran di Gojek meliputi: tunai, GoPayLater, GoPay, Jago, LinkAja, kartu kredit atau debit. Namun, berdasarkan catatan CGS Cimb, pengguna menikmati cashback tertinggi jika mereka menggunakan GoPayLater dan/atau GoPay dibandingkan dengan cashback Bank Jago yang jauh lebih rendah.

“Dengan demikian, dalam pertemuan analis, manajemen menyampaikan bahwa kontribusi dari mitranya, termasuk GoTo, masih relatif rendah. Meskipun ini bisa menjadi katalis berikutnya (integrasi yang lebih baik dengan GoTo)” tulis CGS dalam laporannya dikutip, Senin (14/3).

Sekadar informasi, pada Desember 2020, Gojek melalui anak usahanya PT Dompet Karya Anak Bangsa (Gopay) menjadi salah satu pemegang saham Bank Jago. Gojek memiliki sekitar 22,16 persen saham Bank jago, dengan mengantongi 2,4 miliar saham Bank Jago. Gojek sempat membeli 1,95 miliar saham Bank Jago dengan nilai Rp1.150 per saham. Secara total nilai transaksi pembelian saham mencapai Rp 2,25 triliun.

Lebih lanjut, dalam laporan yang ditulis oleh CFA CGS Cimb Yulinda Hartanto, diperkirakan juga return on equity (ROE) Bank Jago pada 2022 lebih rendah dari 2021, karena basis pajak yang tinggi.

CGS Cimb memperkirakan ROE full year Bank Jago mencapai 1,3 persen, turun dibandingkan dengan 2021 yang mencapai 1,8 persen. Bank Jago mencatat pendapatan pajak sebesar Rp77 miliar pada kuartal IV/2021. Adapun untuk ROE 2022 sebelum pajak, diprediksi meningkat menjadi 1,1 persen dibandingkan dengan 2021 yang mencapai 0,2 persen.

Lebih lanjut, CGS Cimb menilai persaingan bank digital Indonesia pada tahun ini akan makin kompetitif karena jumlah bank digital tidak dibatasi oleh regulator. Alhasil, saat ini ada lebih dari 10 bank yang berencana menjadi atau telah menjadi bank digital; tetapi hanya sedikit yang benar-benar meluncurkan aplikasi mereka.

GS Cimb menyebut terdapat 4 pionir teratas dalam bank digital di Indonesia yaitu Bank Jago, Bank Neo Commerce, Seabank dan Blu by BCA Digital Bank.

“Kami telah melacak hasil keuangan dan operasional keempat bank ini, dan Seabank menonjol dalam hal pencapaian PPOP, di mana PPOP Januari 2022 mencapai Rp77 miliar atau dua kali lipat dari Bank Jago Rp32 miliar,” tulis CGS Cimb.

Kemudian, pertumbuhan pencairan pinjaman Seabank juga lebih agresif dengan rata-rata lebih dari Rp1 triliun per bulan, sementara Bank Jago sekitar Rp500 miliar per bulan.

Diketahui, Bank Jago telah merilis kinerja keuangan sepanjang 2021 pada akhir pekan lalu. Bank Jago berhasil mencetak laba bersih setelah pajak sebesar Rp86 miliar pada 2021, sekaligus mengakhiri rugi berkepanjangan yang dialami sejak 2015. 

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Leo Dwi Jatmiko
Editor : Azizah Nur Alfi
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper