Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Wapres: Mayoritas Penduduk RI Muslim, Tapi Keuangan Syariah Stagnan?

Wapres Ma'ruf Amin mengatakan potensi pasar keuangan syariah per tahun bisa mencapai Rp 370 triliun. Namun, saat ini yang baru tergali hanya Rp70 triliun.
Wakil Presiden Ma'ruf Amin di kediaman resmi wapres di Jakarta, Jumat (3/12/2021)./Antara
Wakil Presiden Ma'ruf Amin di kediaman resmi wapres di Jakarta, Jumat (3/12/2021)./Antara

Bisnis.com, JAKARTA – Wakil Presiden (Wapres) Ma'ruf Amin menyatakan Indonesia sebagai penduduk dengan mayoritas umat muslim selama ini hanya menjadi pasar bagi ekonomi dan keuangan syariah.

Padahal, Wapres mengungkapkan per tahun potensi pasar keuangan syariah bisa mencapai Rp 370 triliun. Namun, saat ini yang baru tergali hanya Rp70 triliun.

"Yang resmi digarap pemerintah baru Rp10 triliun, sedangkan yang Rp60 triliun ini digarap masyarakat," kata Wapres saat dijumpai di Rumah Dinas Wapres, Selasa (29/3/2022).

Dia menilai apbila potensi ekonomi dan keuangan syariah dikembangkan, maka tidak akan ada masyarakat miskin yang dihidup di Tanah Air. Artinya, kesejahteraan masyarakat akan terjamin dengan baik.

"Kalau [keuangan dan ekonomi syariah] ini digarap secara maksimal [tentunya] bisa menghilangkan kemiskinan [di Tanah Air]," ujarnya.

Dia mencontohkan, dari pengelolaan wakaf yang per tahunnya bisa mencapai Rp180 triliun. Menurutnya, penggunaan Wakaf tersebut sebaiknya tidak dibagikan habis, melainkan dimanfaatkan untuk dikembangkan sehingga nilainya akan lebih besar dan bisa menjadi dana abadi umat.

"Hasil pengembangannya diberikan ke masyarakat, ini dana umat yang besar dan belum tergali. Bisa menjadi potensi dana abadi dari umat yang besar," tuturnya.

Oleh sebab itu, Maruf mengatakan perlu ada pemahaman yang mendalam bagi pengusaha tentang ekonomi dan keuangan syariah agar bisa menumbuhkan semangat dan bergerak menjalankan usahanya secara syariah.

"Sehingga ekonomi di bidang syariah ini akan berkembang bukan hanya sebagai lentera tetapi menyala lebih besar seperti obor untuk perekonomian nasional," ujarnya.

Dia pun berharap kepada Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (Hipmi) mau menjadi contoh pengembangan jalur ekonomi dan keuangan syariah. Sebab, banyak peluang yang bisa dioptimalkan dalam bisnis ekonomi dan keuangan syariah.

"Menghijrahkan, migrasi dari konvensional ke ekonomi syariah, dengan demikian ini tugas Hipmi yang akan menuntun kembali pengusaha kepada kunci utamanya," ungkapnya.

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Akbar Evandio
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper