Bisnis.com, JAKARTA – PT Bank QNB Indonesia Tbk. (BKSW) membukukan laba bersih tahun berjalan sebesar Rp55,28 miliar pada kuartal I/2022.
Kondisi ini berbanding terbalik dengan keadaan perseroan pada periode yang sama tahun 2021 yang harus menderita rugi sebesar Rp148,67 miliar.
Berdasarkan laporan keuangan yang dipublikasikan Bank QNB Indonesia, pendapatan bunga mengalami penyusutan sebesar 9 persen secara tahunan (year-on-year/yoy) menjadi Rp221,24 miliar pada 31 Maret 2022, dari periode yang sama tahun 2021 sebesar Rp242,86 miliar.
Sama halnya dengan pendapatan bunga, beban bunga yang diperoleh Bank QNB Indonesia juga turun 28 persen yoy, dari Rp146,7 miliar menjadi Rp105,17 miliar. Alhasil, pendapatan bunga bersih perseroan naik 21 persen yoy, dari Rp96,16 miliar menjadi Rp116,07 miliar.
Penurunan juga terjadi kredit yang diberikan yang susut 11 persen yoy. Kredit tersebut turun dari semula Rp11,34 triliun pada periode Maret 2021, menjadi Rp10,1 triliun per Maret 2022. Dari sana, total aset yang dimiliki QNB Indonesia juga menurun 5 persen yoy, dari Rp18,44 triliun menjadi Rp17,48 triliun.
Adapun, dana pihak ketiga (DPK) QNB Indonesia juga ikut mengalami penurunan sebesar 4 persen yoy, dari semula Rp12,2 triliun menjadi Rp11,65 triliun. Turunnya DPK perseroan disebabkan oleh dari dana murah atau current account saving account (CASA) berupa giro dan tabungan yang susut 17 persen yoy, dari Rp3,24 miliar menjadi Rp2,67 miliar.
Sementara itu, emiten bersandi saham BKSW ini tercatat memiliki modal inti (tier 1) senilai Rp3,39 triliun per 31 Maret 2022. Tier 1 Bank QNB Indonesia naik 11 persen yoy dari sebelumnya Rp3,05 triliun di posisi yang sama tahun 2021.
