Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Dirut BPJS Kesehatan Bicara Soal Iuran BPJS yang Baru

Sebagaimana diketahui, BPJS Kesehatan tengah mendiskusikan perubahan iuran tarif BPJS.
Karyawati melayani peserta di salah satu kantor cabang BPJS Kesehatan, Jakarta, Senin (3/1/2021). /Bisnis-Suselo Jati
Karyawati melayani peserta di salah satu kantor cabang BPJS Kesehatan, Jakarta, Senin (3/1/2021). /Bisnis-Suselo Jati

Bisnis.com, JAKARTA — Direktur Utama BPJS Kesehatan Ali Ghufron Mukti berbicara soal perubahan iuran BPJS Kesehatan seiring dengan penerapan berbasis kebutuhan dasar kesehatan (KDK) dan kelas rawat inap standar (KRIS).

Rencananya, konsep KDK dan KRIS akan diuji coba pada 2022 ini dan harus sudah komprehensif serta matang, termasuk terkait dengan besaran tarif iuran.

"Jangan sampai ditanya kira-kira iuran tunggal berapa jumlahnya. Kalau yang beredar di medsos bilang Rp75.000. Kalau Rp75.000 artinya PBI [penerima bantuan iuran] meningkat dua kali lipat. Artinya, APBN terbebani dua kali lipat. Apa ini tidak masalah? Belum lagi di DPR ditanya kalau yang kelas 1 atau kelas 2, gimana berikutnya? Nah, itu masih dalam proses," ujar Ghufron.

Dia menilai, besaran tarif iuran ini harus dipikirkan bagaimana agar tidak membebani APBN, apalagi masyarakat, serta tidak melanggar konsep dasar asuransi kesehatan sosial yang mengedepankan prinsip gotong royong antara masyarakat yang kaya dan yang miskin.

"Kami berharap bahwa konsep KRIS ini bisa lebih komprehensif, lebih matang, dan lebih meningkatkan mutu layanan," katanya.

Selain itu, di dalam bukunya juga dibahas mengenai kerja sama asuransi kesehatan tambahan dengan BPJS Kesehatan dalam program JKN melalui skema koordinasi manfaat atau coordination of benefit (COB). Ghufron menuturkan, di dalam bukunya diuraikan mengenai bagaimana asuransi kesehatan tambahan dan BPJS Kesehatan dapat bekerja sama dengan baik.

Terkait skema COB, Kementerian Kesehatan tengah merumuskan permodelan koordinasi manfaat BPJS Kesehatan dengan asuransi swasta dan mencegah terjadinya duplikasi pembayaran premi dalam program jaminan kesehatan nasional JKN berbasis KDK-KRIS.

Sebelumnya, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengatakan, akan mendorong peningkatan peran asuransi kesehatan tambahan melalui skema koordinasi manfaat dalam implementasi JKN berbasis KDK dan KRIS. Dengan adanya koordinasi manfaat tersebut diharapkan agar layanan kebutuhan dasar dapat dipenuhi secara luas dan layanan tambahan tetap dapat diakses bagi golongan masyarakat yang mampu melalui asuransi swasta tanpa perlu membayar premi rangkap.

"Nanti koordinasi antara BPJS dan asuransi swasta sudah kami bicarakan agar tidak ada duplikasi pembayaran premi dari pasiennya," ujar Budi dalam rapat kerja dengan Komisi IX DPR RI, Kamis (31/3/2022).

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper