Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Wanti-Wanti AAJI soal Risiko PHK Massal terhadap Pertumbuhan Asuransi Jiwa Kumpulan

AAJI mengingatkan adanya risiko penurunan jumlah tertanggung asuransi jiwa kumpulan akibat gelombang PHK di sejumlah sektor.
Karyawan beraktivitas di dekat logo-logo perusahaan asuransi di kantor Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI) di Jakarta, Senin (28/10/2024). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti
Karyawan beraktivitas di dekat logo-logo perusahaan asuransi di kantor Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI) di Jakarta, Senin (28/10/2024). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti

Bisnis.com, JAKARTA — Tren positif asuransi jiwa kumpulan yang terus tumbuh sepanjang 2024 menghadapi tantangan baru pada 2025. 

Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI) mengingatkan adanya potensi penurunan jumlah tertanggung akibat gelombang pemutusan hubungan kerja (PHK) di sejumlah sektor, yang bisa berdampak signifikan terhadap kinerja segmen ini.

“AAJI mencermati adanya potensi penurunan jumlah tertanggung akibat gelombang PHK di sejumlah sektor, yang dapat berdampak pada pertumbuhan polis dan premi dari asuransi kumpulan. Hal ini menjadi perhatian khusus yang perlu dimitigasi bersama,” kata Direktur Eksekutif AAJI Togar Pasaribu saat dihubungi Bisnis pada Senin (19/5/2025).

Togar menambahkan pengurangan tenaga kerja tidak hanya berdampak pada jumlah tertanggung, tetapi juga bisa menekan pendapatan premi dan stabilitas portofolio asuransi kumpulan.

Namun demikian, Togar mengatakan AAJI masih optimistis terhadap tren positif asuransi kumpulan akan berlanjut pada 2025, seiring dengan konsistensi pertumbuhan premi dalam tiga tahun terakhir yang selalu berada di atas dua digit per tahun. 

Togar mengatakan meningkatnya kesadaran pelaku usaha terhadap pentingnya memberikan perlindungan bagi karyawan, di luar program jaminan sosial yang bersifat wajib, menjadi peluang berkelanjutan bagi perusahaan asuransi jiwa. 

“Selain itu, penyesuaian tarif premi sebagai respons terhadap inflasi medis juga berkontribusi terhadap peningkatan nominal premi di segmen ini,” katanya. 

Adapun sepanjang 2024, industri asuransi jiwa mencatat pertumbuhan signifikan dari segmen asuransi kumpulan. Hingga Desember 2024, total pendapatan premi dari segmen ini mencapai Rp32,96 triliun, tumbuh 12,5% dibandingkan tahun sebelumnya.

Bahkan dari sisi jumlah tertanggung, peningkatannya jauh lebih tajam, mencapai 133,05 juta orang atau naik 107,7% secara tahunan.

Togar mengatakan bahwa pertumbuhan pada tahun lalu dipicu oleh peningkatan kepesertaan dari perusahaan baru serta makin banyaknya karyawan yang terlindungi oleh program asuransi jiwa kumpulan.

Di sisi lain, AAJI juga mencatat pertumbuhan moderat di segmen asuransi jiwa perorangan. Pendapatan premi dari segmen ini meningkat 2,7% secara tahunan menjadi Rp 152,43 triliun. Namun, jumlah tertanggung justru turun tipis 0,9% menjadi 21,59 juta orang, terutama akibat penurunan pada produk unit link.

“Di sisi lain, tertanggung produk asuransi jiwa tradisional justru tumbuh sebesar 3,3%, menunjukkan adanya pergeseran preferensi masyarakat ke produk-produk dengan manfaat proteksi yang lebih pasti dan stabil,” kata Togar. 

Secara keseluruhan, Togar mengatakan tantangan terbesar yang dihadapi industri asuransi jiwa saat ini adalah belum meratanya pemulihan daya beli masyarakat, serta keterbatasan akses dan literasi keuangan di luar Pulau Jawa.

AAJI pun mendorong industri untuk melakukan diversifikasi produk yang sesuai dengan karakteristik sosial dan ekonomi masyarakat di berbagai wilayah. 

“Pengembangan produk yang sederhana, terjangkau, dan relevan dengan kebutuhan masyarakat akan membantu perusahaan asuransi untuk memperluas pangsa pasar serta menyeimbangkan ketergantungan terhadap segmen kumpulan [yang bisa terdampak PHK],” tandas Togar. 

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper