Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rights Issue Bank IBK (AGRS), Rasio Tebus 499:309

Right Issue Bank IBK (AGRS) yang akan dilaksanakan Juli 2022 mendatang membuat modal inti sedikitnya berada di level Rp4,2 triliun. Di atas ketentuan OJK minimal Rp3 triliun pada akhir 2022.
Bank IBK Indonesia/Dokumen Bank IBK Indonesia
Bank IBK Indonesia/Dokumen Bank IBK Indonesia

Bisnis.com, JAKARTA – PT Bank IBK Indonesia Tbk. (AGRS) akan menerbitkan sebanyak 10,93 miliar saham melalui penambahan modal dengan memberikan hak memesan efek terlebih dahulu IV (PMHMETD IV) atau rights issue.

Pelaksanaan rights issue itu pun telah mendapatkan persetujuan dari para pemegang saham dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) pada 11 Februari 2022.

Berdasarkan prospektus yang diterbitkan Bank IBK Indonesia, manajemen menjelaskan bahwa dalam aksi tersebut, setiap saham yang ditawarkan dengan harga pelaksanaan sebesar Rp110 per saham, sehingga jumlah dana yang diperoleh seluruhnya berjumlah Rp1,2 triliun.

 Nantinya, setiap pemegang 499 saham lama yang namanya tercatat dalam daftar pemegang saham (DPS) pada 12 Juli 2022 pukul 16.00 WIB berhak atas 309 HMETD.

“Dana yang diperoleh dari PMHMETD IV, setelah dikurangi biaya-biaya emisi saham, akan digunakan seluruhnya untuk penambahan modal dalam rangka modal kerja bank, dimana seluruhnya untuk penyaluran kredit,” jelas manajemen, dikutip Jumat (3/6/2022).

Hingga Desember 2021, emiten bank dengan sandi saham AGRS ini telah memiliki modal inti sebesar Rp2,9 triliun. Modal inti yang dimiliki perseroan tumbuh 55 persen secara tahunan (year-on-year/yoy) dari periode yang sama tahun 2020 sebesar Rp1,86 triliun.

Untuk jadwal pelaksanaan, rights issue Bank IBK Indonesia dapat diperdagangkan selama 10 hari kerja, mulai 14 Juli-27 Juli 2022. Selanjutnya, pencatatan saham hasil pelaksanaan HMETD akan dilakukan di BEI dimulai pada 14 Juli 2022.

Sementara itu, tanggal terakhir pelaksanaan HMETD jatuh pada 27 Juli 2022. Dengan demikian, HMETD yang tidak dilaksanakan sampai dengan tanggal tersebut tidak akan berlaku.

Adapun, Industrial Bank of Korea (IBK) selaku pemegang saham utama menyatakan akan melaksanakan sebagian haknya untuk membeli saham baru yang ditawarkan sebesar Rp999,9 miliar saham.

Namun, apabila saham baru yang ditawarkan tidak seluruhnya diambil atau dibeli oleh pemegang saham atau pemegang bukti HMETD, maka sisanya akan dialokasikan kepada pemegang saham atau pemegang bukti HMETD lainnya yang melakukan pemesanan lebih besar dari haknya secara proporsional berdasarkan atas jumlah HMETD yang telah dilaksanakan oleh masing-masing pemegang saham atau pemegang bukti HMETD yang memesan saham tambahan.

“Apabila setelah alokasi pemesanan saham tambahan, masih terdapat sisa saham, maka pembeli siaga akan membeli sisa saham tersebut hingga sebanyak-banyaknya Rp22 miliar atau sebanyak-banyaknya 200 juta saham,” sambungnya.

Manajemen menambahkan, Jika masih terdapat sisa saham dari jumlah yang ditawarkan, maka sisa saham tersebut tidak akan dikeluarkan perseroan dari portepel.

Perlu diingat, pemegang saham lama yang tidak melaksanakan haknya untuk membeli saham baru yang ditawarkan dalam PMHMETD IV ini sesuai dengan HMETD-nya, maka akan mengalami penurunan persentase kepemilikan saham atau dilusi atas saham perseroan sampai dengan maksimum 34,47 persen.

Sedangkan setelah eksekusi dengan asumsi hanya Bank IBK yang menggunakan hanya, modal ditempatkan AGRS akan menjadi sekitar Rp4,2 triliun. Sudah di atas ketentuan OJK yang mensyaratkan perbankan memiliki modal paling sedikit Rp3 triliun hingga akhir 2022 nanti atau akan turun menjadi bank perkreditan rakyat (BPR). 

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Rika Anggraeni
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper