Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Penjaminan Jamkrindo Tembus Rp247 Triliun

Meningkatkan kehati—hatian, Jamkrindo mencatatkan cadangan klaim sebesar Rp5,66 triliun atau naik 41 persen dari tahun sebelumnya.
Karyawan Jamkrindo memberikan penjelasan mengenai produk penjaminan kredit kepada calon nasabah, di Jakarta./JIBI-Dedi Gunawan
Karyawan Jamkrindo memberikan penjelasan mengenai produk penjaminan kredit kepada calon nasabah, di Jakarta./JIBI-Dedi Gunawan

Bisnis.com, JAKARTA — PT Jaminan Kredit Indonesia (Jamkrindo) membukukan kenaikan laba bersih hingga 134 persen menjadi Rp1,07 triliun pada 2021. Pada periode yang sama 2020, Jamkrindo membukukan laba Rp456,13 miliar.

Putrama Wahju Setyawan, Direktur Utama Jamkrindo mengatakan kenaikan laba ditopang melonjaknya volume penjaminan menjadi Rp247,61 triliun.

Capaian ini mengerek pendapatan imbal jasa penjaminan menjadi Rp4,36 triliun. Berbanding Rp2,82 triliun pada tahun sebelumnya.

Meningkatkan kehati—hatian, Jamkrindo mencatatkan cadangan klaim sebesar Rp5,66 triliun atau naik 41 persen dari tahun sebelumnya. Perusahaan juga mencatatkan cash flow untuk mendukung kegiatan operasional yang positif.

“Pembentukan cadangan klaim yang kuat menjadi bagian dari komitmen perusahaan dalam menjaga service excellence pembayaran klaim kepada mitra bisnis secara tetap waktu dan tepat jumlah, dengan demikian kepercayaan dan reputasi perusahaan selalu terjaga baik dengan pengelolaan risiko bisnis yang terukur, sehat dan terkendali,” ujar Putrama dalam keterangan resminya yang dikutip Senin, (25/7/2022).

Seiring capaian ini, Jamkrindo mencatatkan aset pada 2021 menjadi Rp25,35 triliun, naik 33 persen dari tahun sebelumnya sebesar Rp 19,12 triliun. Sementara itu, ekuitas tercatat Rp12,83 triliun naik sebesar 45 persen dari tahun sebelumnya Rp8,86 triliun dengan Return on Equity (ROE) sebesar 9,83 persen atau naik 89 persen.

Putrama juga mengajak pelaku usaha binaan untuk mengadopsi pemanfaatan teknologi digital. Dengan cara itu, pelaku usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) memiliki daya saing yang lebih baik.

Menurutnya, Jamkrindo akan terus meningkatkan komitmen dalam menghubungkan UMKM dengan ekosistem digital.

“Selain memberikan kemudahan akses permodalan, Jamkrindo turut menghubungkan UMKM ke ekosistem digital, termasuk teknik pemasaran yang sesuai untuk mengoptimalkan peluang pasar dan meningkatkan penjualan secara lebih efektif dan efisien dengan dukungan digitalisasi,” katanya.

Dia menuturkan pelaku UMKM merupakan tumpuan ekonomi Indonesia ke depan. Pelaku UMKM berkontribusi besar terhadap produk domestik bruto (PDB) hingga 61 persen dan mampu menyerap tenaga kerja sebesar 97 persen.

Adapun diketahui pemerintah menargetkan agar jumlah UMKM yang onboarding digital pada akhir 2022 mencapai angka minimal 20 juta, meningkat menjadi 24 juta pada 2023, hingga 30 juta pelaku UMKM go digital pada 2024.

Putrama menambahkan, Jamkrindo siap berpartisipasi dalam penguatan peran UMKM agar naik kelas dan mendukung keberlanjutan usahanya, sehingga akan berdampak positif terhadap pertumbuhan ekonomi nasional.

“Tingkat literasi digital yang masih relatif rendah secara rata-rata memang menjadi tantangan. Namun, kami optimistis bahwa target digitalisasi UMKM itu dapat direalisasikan apabila seluruh pemangku kepentingan saling bersinergi dan berkolaborasi,” katanya.

Hingga kini, Jamkrindo secara konsisten terus melakukan pembinaan dalam hal pemanfaatan digitalisasi, seperti optimalisasi media sosial, penjenamaan, memperluas pemasaran ke situs dagang elektronik, pencatatan laporan keuangan menggunakan aplikasi, peningkatan kualitas produk dan banyak program lainnya.

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper