Mandala Multifinance Tbk. (MFIN)
Mandala Finance terbilang masih mampu mencatatkan pertumbuhan kinerja keuangan, kendati belum memperoleh kinerja penyaluran pembiayaan secara optimal, akibat fenomena kelangkaan unit sepeda motor.
Direktur Bisnis Mandala Multifinance Christel Lasmana penyaluran pembiayaan sepanjang semester I/2022 mencapai Rp2,8 triliun, padahal target tahunan dipatok mampu mencapai Rp6,8 triliun.
Namun, total aset MFIN per Juni 2022 tampak masih mampu tumbuh dua digit, tepatnya 12 persen ytd menjadi Rp6 triliun dari tutup buku 2021 senilai Rp5,3 triliun. Laba bersih MFIN pun tumbuh 66 persen yoy menjadi Rp314,8 miliar per Juni 2022 ketimbang periode sama tahun sebelumnya senilai Rp189,2 miliar.
Christel sempat mengungkap inisiatif digital lewat platform Mantis menjadi penyelamat kinerja pada semester I/2022 ini, sebab secara nyata membuat lini bisnis pembiayaan multiguna secara daring makin optimal, terutama dari segmen debitur di wilayah luar Pulau Jawa.
Pool Advista Finance Tbk (POLA)
POLA masih berupaya mempertipis rugi bersih di mana pada semester I/2022 ini, nilai laba tercatat minus Rp2,05 miliar. Kinerja ini telah lebih baik ketimbang semester I/2019 senilai minus Rp16 miliar, semester I/2020 senilai minus Rp2,92 miliar, dan semester I/2021 senilai minus Rp4,32 miliar
Leasing terafiliasi PT Pool Advista Indonesia Tbk. (POOL) ini mencatatkan penurunan aset tipis 0,5 persen ytd menjadi Rp255,4 miliar, karena semua piutang pembiayaan tercatat turun kecuali piutang pembiayaan berprinsip syariah.
POLA pun belum kembali mendapatkan pendanaan dari utang bank, namun pada awal Agustus 2022 ini POLA mendapatkan pinjaman dari induk senilai Rp4 miliar sebagai bekal
KDB Tifa Finance Tbk. (TIFA)
Sejak resmi dicaplok The Korea Development Bank (KDB) pada September 2020, kinerja keuangan TIFA tampak bertumbuh menjadi lebih baik.
Terkini, aset TIFA tumbuh 2,9 persen ytd menjadi Rp1,43 triliun. Terdorong pos piutang sewa pembiayaan dan piutang pembiayaan multiguna yang kompak bertumbuh.
Adapun, laba bersih semester I/2022 ini mencapai Rp28,93 miliar, tercatat tumbuh 83,9 persen yoy dari Rp15,73 miliar per Juni 2021. Tercatat telah lebih baik ketimbang kinerja laba tengah tahunan periode 2019 dan 2020, di mana masing-masing senilai Rp17,2 miliar dan Rp13,8 miliar.
Saat ini, kendati pos pendapatan dari pembiayaan multiguna tumbuh, namun penyumbang pendapatan utama TIFA masih dipegang sewa pembiayaan, sejalan dengan fokus TIFA melayani pembiayaan alat berat, mesin, dan mobil pengangkutan buat korporasi di sektor konstruksi, perindustrian, dan logistik.
Trust Finance Indonesia Tbk. (TRUS)
TRUS tampak mengalami penurunan laba bersih 17 persen yoy menjadi Rp9,89 miliar per Juni 2022 dari sebelumnya Rp12 miliar per Juni 2021, namun masih lebih baik ketimbang capaian Juni 2019 senilai Rp9,85 miliar dan tengah tahunan era pandemi Covid-19 di Rp6,05 miliar.
Koreksi kinerja laba terutama disebabkan penurunan pos pendapatan dari pembiayaan investasi selaku lini bisnis utamanya dari Rp20,3 miliar menjadi Rp17,5 miliar, membawa total pendapatan turun 13 persen yoy menjadi Rp20,2 miliar.
Namun, total aset TRUS masih mampu bertumbuh 3,9 persen ytd menjadi Rp364,8 miliar, buah peningkatan piutang pembiayaan investasi 23 persen ytd menjadi Rp222,6 miliar, dan piutang pembiayaan multiguna yang naik 45 persen menjadi Rp43,7 miliar.
Wahana Ottomitra Multiartha Tbk. (WOMF)
Perusahaan leasing terafiliasi PT Bank Maybank Indonesia Tbk. (BNII) ini tercatat masih mampu mencetak pertumbuhan total aset 2,9 persen ytd menjadi Rp5,3 triliun, kendati pos piutang pembiayaan konsumen masih turun 10 persen ke Rp3,6 triliun. Di sisi lain, pertumbuhan aset tampak ditopang jenis piutang lain, seperti modal usaha dan sewa pembiayaan.
Direktur WOMF Cincin Lisa Hadi mengungkap bahwa pihaknya masih mengandalkan pembiayaan dana tunai beragun kendaraan untuk mendongkrak kinerja pembiayaan pada semester I/2022 menjadi Rp2,1 triliun atau meningkat 13 persen yoy.
Hasilnya, laba bersih per Juni 2022 mencapai Rp80,04 miliar atau tumbuh 61 persen yoy ketimbang Juni 2021 senilai Rp49,78 miliar. Kinerja laba bersih ini pun tercatat telah melampaui kinerja tengah tahunan periode 2019 senilai Rp78,1 miliar, serta tengah tahun era pandemi di Rp57,27 miliar.