Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Laba Bersih Bank DKI Tumbuh 30,64 Persen pada Kuartal II/2022

Pertumbuhan bersih Bank DKI sebesar 30,64 persen pada kuartal II/2022 utamanya ditopang oleh pertumbuhan pendapatan bunga bersih.
Petugas menampilkan kartu ATM Bank DKI berbasis chip/Bank DKI
Petugas menampilkan kartu ATM Bank DKI berbasis chip/Bank DKI

Bisnis.com, JAKARTA - Bank DKI berhasil mencatatkan pertumbuhan kinerja positif, dimana laba bersih tumbuh 30,64 persen (year-on-year/yoy) pada kuartal II/2022.

Berdasarkan laporan keuangan audited periode Juni 2022, Bank DKI berhasil mencatatkan pertumbuhan laba sebesar Rp504,90 miliar atau naik dibandingkan kuartal II/2021 sebesar Rp386,47 miliar.

"Pertumbuhan Laba kuartal II/2022 sebesar 30,64 persen utamanya ditopang oleh pertumbuhan pendapatan bunga bersih yang tumbuh 9,68 persen dari Rp1,30 triliun pada kuartal II/2021 menjadi Rp1,43 triliun pada kuartal II/2022," kata Direktur Utama Bank DKI Fidri Arnaldy dalam keterangan resmi, Kamis (1/9/2022).

Dia mengatakan indikator kinerja keuangan BUMD Jakarta tersebut juga mencatatkan pertumbuhan yang baik, termasuk diantaranya total aset yang tumbuh sebesar 28,9 persen, dari semula Rp56,73 triliun pada kuartal II/2021 menjadi Rp73,17 triliun pada kuartal II/2022.

Bank DKI juga mencatatkan pertumbuhan kredit sebesar 20,15 persen (yoy) pada kuartal II/2022 menjadi Rp43,64 triliun dibanding periode sebelumnya sebesar Rp36,32 triliun.

"Pertumbuhan kredit terjadi pada seluruh segmen, dengan pertumbuhan segmen Mikro yang memiliki prosentase pertumbuhan tertinggi sebesar 34,77 persen pada kuartal II/2022," imbuhnya.

Pertumbuhan penyaluran kredit tersebut juga didukung dengan perbaikan kualitas aset Bank DKI yang ditandai dengan penurunan rasio NPL, tercatat 2,26 persen (yoy) pada kuartal II/2022 atau mengalami perbaikan dibanding periode sama tahun lalu sebesar 3,03 persen.

Selain kredit, Bank DKI juga berhasil mencatatkan pertumbuhan Dana Pihak Ketiga (DPK) sebesar 35,12 persen (yoy) dari semula sebesar Rp44,95 triliun pada kuartal II 2021 menjadi sebesar Rp60,73 triliun pada kuartal II/2022.

"Pertumbuhan DPK tersebut utamanya didorong oleh pertumbuhan dana Giro sebesar 30,70 persen [yoy]," imbuhnya.

Sementara itu, Direktur Keuangan & Strategi Bank DKI Romy Wijayanto menyampaikan bahwa efisiensi beban bunga menjadi faktor utama yang memberikan dampak positif bagi pertumbuhan laba Bank DKI.

"Peningkatan laba terjadi melalui penjagaan tingkat Cost of Fund pada level terbilang rendah. Fee based Income juga memberikan kontribusi positif terhadap laba," ucapnya.

Selanjutnya, dia menuturkan pencapaian Pre-Provisioning Operating Profit (PPOP) pada kuartal II/2022 tercatat sebesar Rp797,24 miliar atau meningkat 26,97 persen dibandingkan dengan kuartal II/2021 sebesar Rp627,91 miliar.

Romy juga menyampaikan bahwa berbagai pencapaian kinerja yang dilakukan telah mampu mendorong peningkatan rasio rentabilitas Bank DKI pada kuartal II/Tahun 2022.

Hal tersebut ditandai dengan pertumbuhan rasio Return on Equity (ROE) yang telah mampu mencatatkan double digit pada kuartal II/2022 sebesar 10,72 persen, atau meningkat dibanding periode yang sama di tahun sebelumnya sebesar 8,69 persen.

Sejalan dengan berbagai upaya efisiensi yang dilakukan selama tahun 2022, Bank DKI berhasil menekan rasio Beban Operasional terhadap Pendapatan Operasional (BOPO) yang tercatat sebesar 75,80 persen pada kuartal II/2022, membaik dibandingkan dengan tahun lalu sebesar 76,98 persen.

"Seiring dengan pertumbuhan kredit yang terjadi, Loan to Deposit Ratio (LDR) Bank DKI turut meningkat di kuartal II 2022 yang tercatat sebesar 71,86 persen dibandingkan dengan bulan-bulan sebelumnya masih berada dibawah 70 persen," imbuhnya.

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper