Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

UMKM, Ini 3 Cara Biar Pengajuan Pinjaman Modal Kerja Diterima

Platform penyalur pinjaman semakin menghendaki UMKM lebih dekat dengan teknologi agar pengajuan pinjaman menjadi semakin mudah diterima.
Ilustrasi UMKM/surakarta.go.id
Ilustrasi UMKM/surakarta.go.id

Bisnis.com, JAKARTA - Belakangan ini, akses pelaku UMKM terhadap fasilitas pinjaman modal kerja semakin melimpah. Namun, terkait persetujuannya, platform penyalur pinjaman juga semakin menghendaki UMKM lebih dekat dengan teknologi.

Platform teknologi finansial pendanaan bersama (P2P Lending) PT Investree Radhika Jaya atau Investree membenarkan bahwa UMKM yang telah masuk ekosistem digital, pengajuan pinjamannya akan lebih mudah untuk diterima.

VP Digital Partnerships Investree Danang Kusuma menjelaskan bahwa setidaknya ada tiga cara yang bisa dilakukan para UMKM untuk semakin dekat dengan teknologi dan mulai memasuki ekosistem digital.

Pertama, keberanian untuk keluar dari mindset hanya melayani end-user alias B2C. Investree mendorong UMKM mulai berani merambah kolaborasi dengan korporasi (B2B) dan ikut menyuplai barang atau jasa yang relevan dengan kebutuhan belanja pemerintah (B2G).

"Lewat manuver ini, Investree dan teman-teman Fintech P2P Lending lain pun lebih mudah dalam melakukan analisis terhadap UMKM bersangkutan. Karena UMKM jadi punya jejak digital dari kanal procurement atau pengadaan suatu instansi," ujarnya dalam diskusi virtual Fintech Talk, rangkaian acara Bulan Fintech Nasional, Selasa (29/11/2022).

Oleh sebab itu, Investree pun selalu mengarahkan para UMKM mulai menawarkan barang atau jasanya melalui ekosistem digital, seperti katalog elektronik, platform lembaga pengadaan pemerintah, atau Pasar Digital besutan ekosistem BUMN.

"Sebagai contoh, salah satu klien UMKM saya di area Bandung sebelumnya fokus menjual sport & traveling apparel secara direct-to-consumer saja. Nah, tentu pandemi Covid-19 begitu berdampak buat mereka. Tapi setelah masuk B2B dan B2G, akhirnya bisa survive, karena dia tidak lagi hanya mengandalkan satu kanal penjualan," tambahnya.

Bergeser ke tips kedua, Danang menekankan bahwa saat ini banyak suatu platform digital yang juga mengakomodasi suatu ekosistem UMKM jumbo. Mulai dari marketplace, SuperApp, komunitas digital, sampai platform enabler yang bisa membantu rutinitas sehari-hari dalam berusaha.

Semua platform tersebut bisa turut menjadi sumber analisis transaksi UMKM bersangkutan bagi platform penyalur pinjaman modal kerja seperti Investree. Oleh sebab itu, Danang menekankan jangan sampai pelaku UMKM termasuk orang yang kurang pergaulan alias kuper.

"Sebagai contoh, Investree bersinergi dengan salah satu aggregator akuakultur. Investree itu mayoritas hadir di Pulau Jawa, tapi kami bisa merambah seluruh Indonesia tanpa membuka cabang, salah satunya karena platform akuakultur itu punya komunitas dan asosiasi UMKM di berbagai wilayah. Ini bukan hanya berlaku di akuakultur, tapi juga usaha kreatif, koperasi, F&B, bahkan komunitas penjahit," jelasnya.

Terakhir, salah satu cara paling mudah agar UMKM bisa memasuki ekosistem digital, yaitu dengan mulai menerima transaksi digital alias cashless. Bisa dengan mulai memiliki dompet digital, membuka kanal pembayaran digital, atau layanan transfer digital.

"UMKM merchant offline yang sudah menerima transaksi digital, tanpa mereka sadar sebenarnya sudah layak mendapatkan limit pinjaman modal kerja. Hanya dengan cara sesimpel menerima pembayaran digital dan mulai open minded terhadap transaksi-transaksi digital baru yang aman dan mudah," tutupnya.

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper