Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Singapura Pimpin Popularitas Metode Bayar Visa Contactless, Indonesia Bisa Susul?

Metode pembayaran dengan kartu nirsentuh atau contactless menjadi yang paling populer di Singapura. Bagaimana dengan Indonesia?
Konsumen Menggunakan Visa Contactless Payment di Stasiun MRT Singapura/Asteria Desi Kartika Sari
Konsumen Menggunakan Visa Contactless Payment di Stasiun MRT Singapura/Asteria Desi Kartika Sari

 Bisnis.com, SINGAPURA—Kartu nirsentuh atau contactless cards menjadi salah satu solusi untuk efisiensi transaksi yang dilakukan kapan pun dan di manapun. Apalagi bagi mereka yang merencanakan perjalanan. Meskipun penggunaan di Indonesia masih terhalang sejumlah kendala.

Kartu nirsentuh ini pun sudah menjadi barang lazim yang dilakukan di Asia Tenggara.Berdasarkan data studi Consumer Payment Attitudes Study 2022 “Navigating A New Era In Payments” mencatatkan dalam satu tahun terakhir, terdapat pertumbuhan pengguna serta frekuensi lebih dari setengah konsumen di Asia Tenggara.

Dalam data yang sama, Konsumen Asia Tenggara sebanyak 44 persen saat ini menggunakan kartu nirsentuh. Dari data ini, pengguna mengalami peningkatan dibandingkan dengan 38 persen pada tahun 2020.

Pengguna terpopuler masih dipimpin oleh konsumen di Singapura yang mencapai 74 persen, Malaysia 56 persen dan Thailand 49 persen. Adapun lebih dari tiga negara masuk menjadi lima konsumen Asia Tenggara mengalami peningkatan penggunaan pembayaran dengan kartu nirsentuh selama Covid-19, khususnya konsumen di Indonesia sebesar 69 persen, begitu juga Filipina sebesar 69 persen, dan Malaysia sebesar 68 persen.

Histori Transaksi Pembarayaran di  MRT Singapura/Asteria Desi Kartika Sari
Histori Transaksi Pembarayaran di MRT Singapura/Asteria Desi Kartika Sari

Di beberapa negara, kartu nirsentuh itu bisa dibilang bakal mengalami pertumbuhan lebih lanjut lantaran kesadaran akan metode pembayaran yang tinggi. Kesadaran tertinggi masih dipegang oleh konsumen Singapura hingga 90 persen, diikuti Thailand sebesar 87 persen, Malaysia 84 persen, dan Filipina 89 persen. Selanjutnya,  Thailand dan Vietnam juga termasuk dalam jajaran negara yang paling tertarik untuk menggunakan cara pembayaran ini, masing-masing sebesar 86 persen dan 83 persen.

Sayangnya, dari data Indonesia tidak termasuk dalam daftar yang memiliki kesadaran yang tinggi terkait dengan penggunaan kartu nirkontak atau contactless card. Visa menjadi salah satu perusahaan penyedia solusi teknologi untuk transaksi keuangan kartu nirsentuh.

Presiden Direktur PT Visa Worldwide Indonesia Riko Abdurrahman mengamini adaposi penggunaan kartu nirsentuh memang membutuhkan waktu yang cukup panjang. Misalnya saja di Singapura juga membutuhkan kurang lebih sepuluh tahun hingga mencapai pada posisi saat ini. Untuk Indonesia setidaknya sudah tertunda tiga tahun.

Dia menyebut secara total saat ini sebanyak 1,3 persen pengguna kartu nirkontak, yang terdiri dari kartu kredit dan debit. Meskipun dia tidak merinci detail jumlah dari kartu debit dan kredit nirkontak yang dimaksud. Namun, dia sempat menyebut penggunaan kartu nirkontak untuk kartu kredit lebih besar dibandingkan dengan kartu debit.

Dengan begitu, dibandingkan dengan negara lain, kesadaran konsumen untuk transaksi menggunakan kartu nirkontak tersebut cenderung masih minim. Menurutnya ada beberapa faktor pendorong peningkatan pengguna salah satunya adalah edukasi terhadap konsumen dan pedagang. “Poin pentingnya adalah edukasi dan kerja sama,” kata Riko di Visa Centre Singapura.

Lambatnya pertumbuhan penggunaan kartu nirsentuh di Indonesia dibandingkan dengan negara Asia Tenggara lainnya lantaran terhalang beberapa tantangan. Salah satu tantangan yang dimaksud adalah persoalan regulasi yang belum sepenuhnya mendukung untuk adopsi kartu nirsentuh, khususnya untuk kartu debit di Indonesia.

Apabila oritas atau regulator membuka peluang untuk metode pembayaran nirsentuh lebih masif diadopsi, misalnya untuk transportasu seperti mass rapit transit (MRT), commuter line, kedai kopi, hingga supermarket, harapannya dapat lebih mempermudah atau lebih efisien.

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper