Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Laba Bank Sahabat Sampoerna Turun jadi Rp26,8 Miliar

PT Bank Sahabat Sampoerna (Bank Sampoerna) mencatatkan laba sebesar Rp26,8 miliar sepanjang 2022.
Nasabah bertransaksi di kantor cabang Bank Sahabat Sampoerna/Istimewa
Nasabah bertransaksi di kantor cabang Bank Sahabat Sampoerna/Istimewa

Bisnis.com, JAKARTA - PT Bank Sahabat Sampoerna (Bank Sampoerna) melaporkan mencatatkan laba sebesar Rp26,8 miliar sepanjang 2022. Nilai ini turun tajam dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya rugi Rp86,20 miliar. 

Penurunan laba ini tidak beriringan dengan kinerja. Dalam periode ini Bank Sahabat Sampoerna mencatatkan pendapatan Rp830,2 miliar atau meningkat 15,3 persen. Perusahaan juga mencatatkan penurunan beban bunga 32,9 persen dibandingkan periode yang sama di tahun sebelumnya menjadi Rp384,4 miliar.

Dari sisi intermediasi, portofolio kredit bank juga tumbuh sebesar 18,5 persen secara tahunan (year-on-year/yoy) mencapai Rp10,1 triliun sepanjang 2022.

Meski demikian, penurunan laba disebabkan melonjaknya cadangan kerugian menjadi Rp330,79 miliar menjadi Rp223,32 miliar. Perusahaan juga mengalami lonjakan beban tenaga kerja dan lonjakan beban umum dan administrasi. Kedua pos ini secara berurutan menyumbangkan beban Rp278,99 miliar dan Rp217,05 miliar. 

Direktur Keuangan dan Perencanaan Bisnis Bank Sampoerna Henky Suryaputra mengungkapkan pertumbuhan kredit didukung oleh berbagai kebijakan regulator yang berperan besar dalam pemulihan ekonomi nasional dan efektivitas fungsi intermediasi perbankan.

"Sejalan dengan misi Bank Sampoerna untuk memajukan UMKM, hampir 40 persen dari pinjaman yang diberikan Bank Sampoerna merupakan pinjaman usaha secara langsung ke UMKM. Memperhitungkan pinjaman multiguna yang diberikan ke UMKM dan pinjaman ke institusi keuangan yang kemudian menyalurkannya ke UMKM, maka sesungguhnya sekitar 62 persen pinjaman yang disalurkan Bank Sampoerna dimanfaatkan oleh UMKM,” jelasnya dalam keterangan resmi, Kamis (30/3/2023).

Selain melonjaknya beban, pertumbuhan pinjaman Bank Sampoerna juga diikuti oleh peningkatan rasio pinjaman bermasalah secara gross (non-performing loan/NPL) secara gross ke level 2,9 persen atau meningkat 20 basis poin (bps) dari posisi pada periode yang sama di tahun sebelumnya sebesar 2,7 persen.

"Peningkatan rasio NPL ini kami nilai wajar mengingat kondisi perbankan terus berangsur normal dengan terlampauinya pinjaman yang berada pada periode restrukturisasi. Jumlah pinjaman yang direstrukturisasi telah berangsur menurun secara cepat," tambahnya.

Adapun, hingga akhir tahun 2022, jumlah pinjaman yang direstrukturisasi berada pada tingkat 23,2 persen ataun turun 990 bps dari posisi sebelumnya sebesar 33,1 persen.

Dari sisi pendanaan, himpunan dana pihak ketiga (DPK) juga tumbuh 10,3 persen menjadi Rp10,4 triliun pada akhir tahun 2022.

CEO Bank Sampoerna Ali Rukmijah menyampaikan bahwa kinerja yang dicapai Bank Sampoerna tak lepas dari kolaborasi dengan berbagai pihak dan pemanfaatan teknologi. Adapun, pada tahun ini Bank Sampoerna telah bekerja sama dengan tidak kurang dari 40 perusahaan fintech, perusahaan multifinance, KSP, dan berbagai institusi keuangan lain untuk memberikan pendanaan pada lebih banyak UMKM dan masyarakat umum. 

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Alifian Asmaaysi
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper