Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kemenkeu Desain Indonesia jadi Investment Society, UOB: Difasilitasi dengan Wealth Management

Surat utang negara ritel baik konvensional maupun syariah merupakan desain pemerintah untuk mengubah masyarakat dari penabung menjadi investment society.
PERAN PERBANKAN MENDUKUNG PEMBIAYAAN PEMBANGUNAN NASIONAL: Global Markets Directors UOB Indonesia Sonny Samuel (dari kiri), Direktur Surat Utang Negara Kementerian Keuangan Deni Ridwan, Head of Deposit & Wealth Management UOB Indonesia Vera Margaret, Head of Strategic Communications and Brand UOB Maya Rizano, dan Chief Executive Officer UOB Asset Management Indonesia Ari Adil berbincang disela-sela Editor Meet Up di Jakarta, Rabu (24/5/2023)./Bisnis/Abdurachman
PERAN PERBANKAN MENDUKUNG PEMBIAYAAN PEMBANGUNAN NASIONAL: Global Markets Directors UOB Indonesia Sonny Samuel (dari kiri), Direktur Surat Utang Negara Kementerian Keuangan Deni Ridwan, Head of Deposit & Wealth Management UOB Indonesia Vera Margaret, Head of Strategic Communications and Brand UOB Maya Rizano, dan Chief Executive Officer UOB Asset Management Indonesia Ari Adil berbincang disela-sela Editor Meet Up di Jakarta, Rabu (24/5/2023)./Bisnis/Abdurachman

Bisnis.com, JAKARTA - Kementerian Keuangan mengatakan meningkatnya jumlah investor surat utang negara ritel di Tanah Air merupakan bagian dari strategi menjadikan masyarakat Indonesia sebagai investment society

Investment society adalah upaya mengubah paradigma masyarakat menjadi seorang investor. Dengan pemahaman ini, maka masyarakat diharapkan dalam pengelolaan kekayaannya menyadari adanya nilai uang (time value of money) seiring inflasi hingga potensi mendapatkan penghasilan tambahan secara pasif dalam jangka panjang. 

Direktur Surat Utang Negara Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kementerian Keuangan (DJPPR Kemenkeu) Deni Ridwan mengatakan upaya mengubah kebiasaan masyarakat Indonesia dari gemar menabung menjadi investasi ini ditunjukkan dengan besar imbal hasil yang ditawarkan dalam sukuk tabungan 10 (ST010). 

Dengan imbal hasil 6,25 persen sebagai dasar untuk tenor 2 tahun dan 6,4 persen untuk tenor 4 tahun, menjadikan instrumen ini paling menarik sejauh ini. "Pekan lalu lelang SBN incoming bids nya Rp57 triliun, yang diambil hanya Rp5 triliun. Dan itu imbal hasilnya 5,9 persen," kata Deni dalam acara Media Roundtable Discussion UOB Indonesia, Rabu (24/5/2023). 

Menurutnya, dengan realitas ini ST010 merupakan bentuk keberpihakan pemerintah kepada investasi bagi masyarakat ritel dengan memberikan imbal hasil lebih tinggi.  Dari Rp400 triliun pembayaran bunga yang dilakukan, diharapkan sebagian besar kembali kepada masyaralat secara langsung.

"Sehingga saat pemerintah bayar bunga maka menjadi distribusi kekayaan. Ini harapannya seperti Jepang, saat utang pemerintahnya besar maka yang menikmati adalah masyarakatnya sendiri," katanya. 

Deni juga menekankan, sukuk ritel juga berbasiskan proyek yang terukur. Dengan demikian, pembiayaan pembangunan juga menjadi peran langsung masyarakat melalui sukuk ritel. 

Vera Margaret, Head of Deposit & Wealth Management UOB Indonesia menuturkan saat ini kolaborasi untuk mendorong investment society juga didukung kalangan perbankan. 

Dia menuturkan, untuk produk SBN dan Sukuk yang ditawarkan pemerintah misalnya, UOB Indonesia membuka kesempatan pembelian kepada semua nasabahnya. Tidak terbatas kepada nasabah premium. 

Divisi Wealth Management UOB Indonesia juga memfasilitasi untuk produk pengelolaan kekayaan lain seperti reksa dana hingga obligasi.  

"Wealth management sekarang tidak saja menggarap segmen premium namun sekarang menuju ritel seperti melalui sukuk tabungan ini," katanya. 

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Anggara Pernando
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper