Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

OJK Berencana Bikin Pengelompokan Kelas Asuransi, Ini Respons AAUI

Asosiasi Asuransi Umum Indonesia (AAUI) mendukung rencana Otoritas Jasa Keuangan (OJK) soal pengelompokan kelas perusahaan asuransi berdasarkan permodalan.
Asosiasi Asuransi Umum Indonesia (AAUI) mendukung rencana Otoritas Jasa Keuangan (OJK) soal pengelompokan kelas perusahaan asuransi berdasarkan permodalan.
Asosiasi Asuransi Umum Indonesia (AAUI) mendukung rencana Otoritas Jasa Keuangan (OJK) soal pengelompokan kelas perusahaan asuransi berdasarkan permodalan.

Bisnis.com, JAKARTA— Asosiasi Asuransi Umum Indonesia (AAUI) turut mendukung rencana Otoritas Jasa Keuangan (OJK) soal pengelompokan kelas perusahaan asuransi berdasarkan permodalan. Hal tersebut merupakan salah satu upaya untuk menguatkan industri dan daya saing asuransi dengan meningkatkan persyaratan ekuitas minimum bagi perusahaan asuransi existing.

Kendati demikian, Direktur Eksekutif AAUI Bern Dwiyanto mengatakan bahwa dengan peningkatan permodolan maka diharapkan kapasitas perusahaan asuransi juga akan lebih kuat terhadap risiko-risiko dimasa yang akan datang.

“Namun pengaturan persyaratan ekuitas minimum sebaiknya mempertimbangkan dua tahun buku setelah penerapan PSAK 74 yang akan berlaku mulai 1 Januari 2025, sehingga dampaknya bisa lebih terlihat,” kata Bern kepada Bisnis, Minggu (9/7/2023).

Untuk saat ini, Bern menilai bahwa memperbaiki kondisi market industri asuransi umum justru lebih penting supaya lebih kondusif. Menurutnya dengan  membaiknya kondisi market maka dengan sendirinya industri asuransi umum akan dapat menghasilkan profit yang lebih besar sehingga otomatis akan meningkatkan ekuitas masing-masing perusahaan asuransi.

Dampak positif lainnya, lanjut dia, dengan membaiknya kondisi market akan menjadi salah satu pendorong tumbuh dan sehatnya industri asuransi.

Selain itu, Bern menilai bahwa rencana terkait pengelompokan industri asuransi masih dalam tahap pengkajian. Dengan demikian, diskusi lanjutan masih diperlukan antara OJK, asosiasi, dan pelaku industri.

Termasuk terkait dengan pengaturan antara produk sederhana dan kompleks apabila terdapat pengelompokan perusahaan asuransi berdasarkan ekuitas. Menurut Bern ada beberapa perusahaan yang secara ekuitas masih rendah namun sehat dan bermain di produk kompleks atau dengan risiko besar.

“Sebaliknya ada juga perusahaan yang ekuitasnya besar, tapi sebagian besar portfolionya diproduk sederhana, sehinga ini pastinya persaingan akan lebih kompetitif dan akan dapat lebih mempersempit porsi/share di produk sederhana tersebut,” katanya. 

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper