Bisnis.com, JAKARTA – Asosiasi Asuransi Umum Indonesia (AAUI) menilai rencana Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (Danantara Indonesia) untuk mengkonsolidasikan perusahaan BUMN Asuransi dari 16 perusahaan menjadi 3 entitas adalah sebuah langkah strategis untuk memperkuat industri asuransi di Indonesia.
Ketua Umum AAUI, Budi Herawan menilai perampingan jumlah perusahaan BUMN Asuransi tersebut berpotensi memberikan dampak positif terhadap penguatan struktur industri asuransi nasional.
"Dari sisi permodalan, konsolidasi ini diharapkan dapat menciptakan entitas yang lebih kuat dan memiliki kapasitas keuangan yang lebih solid," kata Budi kepada Bisnis, Minggu (22/6/2025).
Dengan penggabungan aset dan ekuitas, Budi menjelaskan perusahaan hasil merger tersebut dapat memenuhi dan melampaui ketentuan minimum risk-based capital (RBC) serta lebih siap menghadapi tantangan tata kelola, regulasi solvabilitas dan pengelolaan risiko jangka panjang.
Kemudian dari sisi kapabilitas bisnis dan retensi risiko, entitas hasil konsolidasi perusahaan BUMN Asuransi menurutnya akan memiliki skala ekonomi dan kapasitas underwriting yang lebih besar.
"Ini penting untuk meningkatkan retensi risiko dalam negeri, mengurangi ketergantungan pada reasuransi luar negeri, serta memperkuat daya saing dan efisiensi operasional," ujarnya.
Baca Juga
Selain itu, AAUI memandang bahwa perusahaan yang lebih besar akan memiliki ruang yang lebih luas untuk pengembangan produk, teknologi digital, serta perluasan jangkauan asuransi ke sektor-sektor potensial, termasuk BUMN dan UMKM.
Meskipun punya banyak dampak positif, untuk mencapai hal tersebut bukan perkara mudah. Budi mengatakan pihaknya mencermati bahwa masing-masing perusahaan BUMN Asuransi memiliki karakteristik risiko (risk appetite), kompetensi teknis, serta portofolio bisnis yang berbeda.
"Oleh karena itu, proses konsolidasi perlu disiapkan secara hati-hati dan bertahap, dengan memastikan integrasi tata kelola risiko (risk governance), budaya organisasi, dan manajemen portofolio dilakukan secara komprehensif," ujarnya.
Budi menegaskan AAUI mendukung upaya transformasi dan konsolidasi perusahaan BUMN Asuransi sepanjang tetap mempertimbangkan keberlanjutan layanan kepada pemegang polis, menjaga daya saing pasar yang sehat, serta memperhatikan prinsip kehati-hatian dalam pengelolaan risiko.