Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Biaya QRIS 0,3 Persen Mulai Berlaku, Begini Penerapan di BRI dan BCA

Pengenaan biaya QRIS 0,3 persen untuk pelaku usaha mikro telah berjalan, begitu juga di BRI dan BCA.
Konsumen melakukan pembayaran melalui pemindaian Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS) di salah satu kedai kuliner di Jakarta, Senin (19/12). JIBI/Bisnis/Suselo Jati.
Konsumen melakukan pembayaran melalui pemindaian Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS) di salah satu kedai kuliner di Jakarta, Senin (19/12). JIBI/Bisnis/Suselo Jati.

Bisnis.com, JAKARTA - Sejumlah bank memulai mengenakan biaya MDR (Merchant Discount Rate) QRIS sebesar 0,3 persen per transaksi di pelaku usaha mikro, sesuai dengan kebijakan yang ditetapkan oleh Bank Indonesia (BI). 

Salah satunya, PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BBRI) yang menyatakan bahwa mereka akan menerapkannya secara bertahap dengan sejumlah pendekatan khusus. 

Direktur Bisnis Mikro BRI Supari menegaskan pihaknya tidak akan langsung membebankan kepada pelaku usaha mikro, tetapi dengan memberikan diskon kepada UMKM. Menurutnya, hal ini bisa menjadi salah satu upaya membuat para pelaku usaha mikro tetap bisa untung.

“Jadi, kita akan memilih beberapa UMKM yang nanti akan diberi diskon sementara waktu, untuk UMKM yang memang sudah memiliki kontribusi lebih dan tergabung dalam ekosistem BRI,” ujarnya. 

Lebih lanjut, Supari mengatakan pemberlakukan beban tarif MDR ke UMKM memang dilaksanakan secara bertahap, agar pelaku UMKM bisa perlahan menyesuaikan biaya tersebut dan membebankan pada harga pokok penjualan dari produk, dengan tidak mempengaruhi omzetnya. 

"Kalau kapasitas usaha dan omsetnya sudah naik, sehingga mereka [pelaku usaha mikro] bisa menyerap biaya itu dengan membebankan kepada harga pokok penjualan," kata Supari.

BRI mencatat hingga April 2023 sebanyak 3,15 juta merchant QRIS telah diakuisisi dengan total volume sales mencapai Rp4,01 triliun atau naik 1.000 persen secara year on year. 

Sementara itu target tahun ini, BRI membidik akusisi 3,25 juta merchant QRIS dan volume sales sebesar Rp5 triliun.

Bank lainnya juga yang mulai memberlakukan pengutipan biaya transaksi adalah PT Bank Central Asia Tbk. atau BCA (BBCA)

Menurut, Executive Vice President (EVP) Corporate Communication & Social Responsibility BCA Hera F. Haryn mengatakan meski adanya pengutipan biaya transaksi tersebut, tetapi pihaknya optimistis transaksi QRIS dapat tumbuh.

“Pada prinsipnya, BCA sebagai perbankan nasional berkomitmen akan senantiasa sejalan dengan kebijakan pemerintah, regulator, dan otoritas perbankan, termasuk penerapan Merchant Discount Rate [MDR],” jelasnya dalam keterangan tertulis, Senin (17/7/2023). 

Sebagai informasi, hingga kuartal I/2023, total volume transaksi QRIS BCA mencapai 116,9 juta transaksi, atau meningkat lebih dari 351 persen dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun sebelumnya. 

Sementara, untuk nilai transaksi mencapai Rp 16,2 T hingga kuartal I 2023. Sektor yang mendukung pertumbuhan transaksi QRIS adalah F&B dan Groceries.

Adapun, MDR (Merchant Discount Rate) sebesar 0,3 persen dari Bank Indonesia (BI) bukanlah aturan yang bersifat mengikat. 

Keputusan mengenai tarif MDR tetap berada di tangan penyedia jasa pembayaran (PJP). Jika suatu bank ingin membebaskan atau bahkan menetapkan tarif MDR QRIS di bawah 0,3 persen, hal tersebut dapat diizinkan oleh regulator (BI). 

Namun, dalam hal ini, PJP harus mampu menanggung biaya yang timbul dari pengurangan tarif MDR, dengan mengompensasi melalui biaya standar ekonomi sebesar 0,3 persen yang telah disepakati dengan PJP.

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Arlina Laras
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper