Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Dirut BPJS Kesehatan Buka Suara soal Potensi Kenaikan Iuran pada 2025

Direktur Utama BPJS Kesehatan Ali Ghufron memberikan tanggapan mengenai potensi kenaikan iuran pada 2025.
Karyawati melayani peserta di salah satu kantor cabang BPJS Kesehatan di Jakarta, Selasa (14/6/2022). Bisnis/Suselo Jati
Karyawati melayani peserta di salah satu kantor cabang BPJS Kesehatan di Jakarta, Selasa (14/6/2022). Bisnis/Suselo Jati

Bisnis.com, JAKARTA — Direktur Utama Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan Ali Ghufron menanggapi soal potensi kenaikan iuran pada 2025. 

Dia mengatakan BPJS Kesehatan terus membuat berbagai strategi untuk keberlanjutan pendanaan. 

“Sejak 2021, BPJS [Kesehatan] belum pernah bicara tentang rencana kenaikan iuran,” kata Ghufron kepada Bisnis, Kamis (20/7/2023). 

Dewan Jaminan Sosial Nasional (DJSN) sebelumnya mencatatkan keuangan badan publik itu masih aman untuk saat ini. Bahkan iuran peserta program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) kemungkinan tidak akan naik sampai 2024, sesuai amanah Presiden Joko Widodo.  

Hal tersebut dapat terjadi apabila tidak ada intervensi baru terkait tarif yang dibayarkan BPJS Kesehatan. 

“Kalau tidak ada intervensi baru, sampai pertengahan 2025 tidak ada peningkatan iuran,” kata Anggota DJSN Muttaqien dalam Public Expose (PE) Pengelolaan Program dan Keuangan BPJS Kesehatan Tahun Buku 2022 di Kantor Pusat BPJS Kesehatan, Jakarta Pusat Selasa (18/7/2023). 

Dengan demikian ada kemungkinan kenaikan iuran setelahnya. Terlebih pihaknya mengidentifikasi BPJS Kesehatan ada potensi defisit Rp11 triliun pada awal semester II/2023. 

“Agustus-September [2025] ada defisit dana BPJS kesehetan, ada sekitar 11 triliun. Jadi, sebelum itu tentu kita perlu lakukan persiapan sebelum defisit [supaya] tidak seperti sebelumnya. [Jadi] 2025 [kemungkinan ada penyesuaian iuran],” katanya. 

Kendati demikian, dia masih belum mengetahui terkait dengan berapa persen kenaikan iuran tersebut. Pihaknya juga memiliki target ada 3.083 RS yang dikontrak pada 2024. 

BPJS Kesehatan mencatatkan surplus aset neto alias aset bersih pada Dana Jaminan Sosial (DJS) Kesehatan senilai Rp56,51 triliun pada 2022. Perolehan aset bersih itu meningkat 45,79 persen apabila dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun sebelumnya yakni Rp38,76 triliun. 

Posisi tersebut membaik dibandingkan periode akhir Desember 2020. Dibandingkan dengan periode 2020, aset neto DJS Kesehatan masih mencatatkan nilai defisit atau negatif Rp5,69 triliun.

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper