Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Awas! Investasi Bodong Makan Korban Warga Berpendidikan Tinggi

Investasi ilegal atau investasi bodong tidak pandang bulu dalam memakan korban, termasuk masyarakat dengan pendidikan tinggi.
Bisnis Indonesia mengadakan Festival Literasi Finansial 2023 di Universitas Nusa Cendana Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT) pada Senin (28/8/2023). JIBI/Bisnis
Bisnis Indonesia mengadakan Festival Literasi Finansial 2023 di Universitas Nusa Cendana Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT) pada Senin (28/8/2023). JIBI/Bisnis

Bisnis.com, JAKARTA - Investasi bodong atau investasi ilegal di Indonesia ternyata juga memakan korban dari masyarakat dengan pendidikan tinggi.

Sarjito, Deputi Komisioner Pengawas Perilaku Pelaku Usaha Jasa Keuangan dan Pelindungan Konsumen OJK, mengatakan tidak ada hubungan linear antara orang yang berpendidikan tinggi dengan literasi keuangan. Hal ini salah satunya dipengaruhi pikiran sebagian besar masyarakat terkait dengan uang, yaitu ingin mendapatkan uang banyak dalam waktu singkat.

Oleh karena itu, masyarakat sering terjerat investasi bodong atau ilegal dengan iming-iming yang menggiurkan. "Kalau ada yang terlalu baik dalam hal apapun, harus rasional. Orang investasi harus logis," ujarnya dalam acara Festival Literasi Finansial 2023 di Universitas Nusa Cendana, Senin (28/8/2023).

Sarjito juga menyebutkan saat menangani kasus-kasus investasi bodong dari Wahana Bersama Globalindo hingga Koperasi Pandawa, diketahui sejumlah korban merupakan figur publik ternama hingga petinggi perusahaan atau lembaga dengan pendidikan tinggi.

"Koperasi Pandawa bahkan pelakunya tidak lulus SMP, tetapi korbannya banyak petinggi-petinggi," tambahnya.

OJK pun terus gencar melakukan upaya peningkatan literasi keuangan kepada masyarakat. Salah satunya, e-book literasi keuangan yang bisa digunakan mulai anak-anak di PAUD. Hal ini untuk mengajari anak literasi keuangan sejak dini.

Selain itu, masyarakat juga bisa bertanya apapun mengenai produk-produk keuangan dari learning management system yang disediakan OJK. "Masyarakat bisa tanya apapun, dari saham, obligasi, hingga kripto. Nanti kami jawab," ujar Sarjito.

Menurut data OJK, sepanjang 2017 hingga 2022 tercatat kerugian masyarakat akibat investasi ilegal senilai Rp139,03 triliun. Sementara, satuan tugas OJK telah menghentikan sebanyak 1.194 investasi ilegal, 5.450 pinjol ilegal, dan 251 gadai ilegal sepanjang 2017 hingga Agustus 2023.

Rektor Universitas Nusa Cendana Maxs U. E Sanam menambahkan kalangan dosen juga sering tergiur tawaran investasi online yang pada akhirnya menyebabkan gaji dipotong untuk membayar utang yang ditimbulkan akibat kerugian dari investasi bodong.

Tak hanya itu, pada tahun lalu terdapat 12 mahasiswa yang kehilangan haknya untuk mendaftar melalui jalur SNBT karena terjerat bisnis ilegal yang ditawarkan melalui online.

"Sehingga, menjadi sangat penting pemberian informasi mengenai bentuk-bentuk investasi yang aman, sehingga anak-anak muda bisa paham," katanya.

Sebelumnya, Kepala Eksekutif Pelaku Usaha Jasa Keuangan, Edukasi, dan Perlindungan Konsumen OJK Friderica Widyasari Dewi menyatakan kerugian besar yang diakibatkan oleh investasi ilegal terkait dengan gaya hidup masyarakat, seperti halnya ingin cepat kaya mendadak.

Selain itu, ada juga budaya Fear of Missing Out (FOMO) di mana tak ingin ketinggalan momen atau informasi. Budaya tersebut mempengaruhi tingkat konsumsi anak muda yang tak mau ketinggalan tren. 

Kiki, panggilan akrabnya,  menyebutkan bahwa tingkat literasi masyarakat Indonesia juga masih rendah.  “Literasi keuangan saat ini sekitar 49,6 persen, kalau literasi digital sekitar 3,5 dari skala 1 sampai 5. Masyarakat belum pinter-pinter banget, portalnya sudah kebuka, tapi dia belum dapat membedakan yang mana informasi benar dan tidak benar,” ujar Kiki. 

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper