Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Bos BPJS Ungkap Peserta Nonaktif Jadi PR karena Keterbatasan Kesadaran Masyarakat

Direktur Utama BPJS Kesehatan Ali Ghufron mengatakan kesadaran masyarakat tentang perlindungan terhadap kesehatan mereka masih perlu ditingkatkan.
Direktur Utama BPJS Kesehatan Ali Ghufron Mukti (tengah) dalam paparan kinerja keuangan 2022 pada Selasa (18/7/2023)./Istimewa
Direktur Utama BPJS Kesehatan Ali Ghufron Mukti (tengah) dalam paparan kinerja keuangan 2022 pada Selasa (18/7/2023)./Istimewa

Bisnis.com, JAKARTA — Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS Kesehatan) mengungkap peserta program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) nonaktif menjadi pekerjaan rumah tersendiri. Meskipun jumlah kepesertaan terus meningkat yakni mencapai 262,86 juta per 1 September 2023. 

“Untuk diketahui jumlah kepesertaan BPJS Kesehatan terus meningkat, walau ada PR yang harus dikerjakan agar mereka [yang nonaktif] aktif,“ kata Direktur Utama BPJS Kesehatan Ali Ghufron kepada Bisnis, Rabu (20/9/2023). 

Ghufron mengatakan masyarakat perlu pemberdayaan dalam pengertian yang luas termasuk kesadaran akan pentingnya kesehatan dan perubahan pola hidup untuk lebih sehat dan memiliki perlindungan kesehatan. 

Dia mengatakan kesadaran masyarakat tentang perlindungan terhadap kesehatan mereka masih perlu ditingkatkan. Menurutnya alokasi dana masyarakat kerap digunakan untuk gaya hidup seperti mobil hingga kendaraan.

“Memang ability and willingness to pay [kemampuan dan kemauan membayar] untuk kesehatan masih terbatas, kadang perusahaan tempat bekerja juga belum mendaftarkan atau perusahaan atau pemberi kerja dalam keterbatasan,” ungkapnya. 

Peserta nonaktif BPJS Kesehatan meningkat menjadi 36,8 juta peserta pada Agustus 2023. Angka tersebut naik apabila dibandingkan 35 juta peserta non aktif pada Juni 2023. 

Peserta nonaktif tanpa tunggakan tersebut di antaranya merupakan peserta Penerima Upah (PPU) yang mengalami Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) maupun kontrak kerjanya berakhir. Ada juga peserta PBI yang dinonaktifkan oleh Kementerian Sosial (Kemensps) karena dianggap tidak layak menerima bantuan. 

Selain itu, ada pula peserta yang awalnya didaftarkan oleh Pemerintah Daerah (Pemda) tetapi dinonaktifkan karena dianggap tidak layak atau sudah pindah domisili.

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper