Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Catat! Ini Aturan AFPI soal Besaran Bunga dan Biaya Layanan Pinjol

AFPI melaporkan bunga layanan fintech peer-to-peer (P2P) lending atau pinjaman online (pinjol) saat ini bervariasi.
Wakil Presiden Direktur BCA Armand W. Hartono (kanan) bersama Wakil Ketua Umum Asosiasi Fintech Pendanaan Bersama Indonesia (AFPI) Sunu Widyatmoko memberikan materi saat acara Forum Banking & Fintech di Jakarta, Kamis (9/5/2019)./Bisnis-Abdullah Azzam
Wakil Presiden Direktur BCA Armand W. Hartono (kanan) bersama Wakil Ketua Umum Asosiasi Fintech Pendanaan Bersama Indonesia (AFPI) Sunu Widyatmoko memberikan materi saat acara Forum Banking & Fintech di Jakarta, Kamis (9/5/2019)./Bisnis-Abdullah Azzam

Bisnis.com, JAKARTA - Asosiasi Fintech Pendanaan Bersama Indonesia (AFPI) melaporkan bunga layanan fintech peer-to-peer (P2P) lending atau pinjaman online (pinjol) saat ini bervariasi. Angkanya berkisar antara 18—30 persen, tergantung profil risiko masing-masing. 

Sementara itu, Sekretaris Jenderal AFPI Sunu Widyatmoko mengatakan untuk biaya layanan juga bervariasi. Namun asosiasi menetapkan batas biaya pinjaman termasuk bingan dan biaya lainnya mencapai 0,4 persen hari. 

“Kenapa kami pakai istilah biaya pinjaman bukan bunga pinjaman karena kami tahu setiap platform bisa menerapkan policy [kebijakan] yang berbeda-beda,” kata Sunu saat ditemui sela acara AFPI UMKM Digital Summit 2023 di Smesce Convetion Hall, Jakarta Selatan, Kamis (21/9/2023). 

Sunu mengatakan apapun namanya yang disebutkan oleh platform, biayanya tetap tidak lebih dari 0,4 persen. Apabila biayanya mencapai lebih dari 0,4 persen disebut melanggar. 

Sunu menjelaskan untuk biaya lainnya adalah biaya-biaya yang dikeluarkan sesuai peraturan OJK. Sepertinya halnya asuransi, layanan tanda tangan digital, dan biaya lain yang keluar. 

Di sisi lain, Deputi Komisioner Pengawas Lembaga Pembiayaan dan Lembaga Jasa Keuangan Lainnya OJK Bambang Budiawan meminta platform fintech P2P lending untuk lebih transparan terkait bunga dan biaya lainnya kepada customer.

Dia tak menyebutkan secara pasti berapa bunga yang yang menjadi batasan.  

“Kedepanya harus lebih transparan. Kalau bunga terlalu tinggi merugikan, tapi kalau terlalu di anjlokin nanti investor tidak akan tertarik untuk investasi,” katanya. 

Diberitakan sebelumnya, bunga dan biaya lainnya menjadi sorotan dalam kasus dugaan nasabah PT Pembiayaan Digital Indonesia (AdaKami) yang bunuh diri. Pasalnya bunga dan biaya lain yang harus dibayarkan oleh nasabah disebut mencapai 100 persen. 

Kepala Eksekutif Pelaku Usaha Jasa Keuangan, Edukasi dan Perlindungan Konsumen OJK, Friderica Widyasari Dewi mengatakan pohaknya telah bertemu dengan AdaKami untuk meminta klarifikasi terkait hal tersebut.

Platform menyebut bahwa bunga dan biaya-biaya lain telah disampaikan secara rinci kepada konsumen sebelum melakukan pinjaman, dan konsumen menyetujuinya. 

Perempuan yang akrab disapa Kiki tersebut menyebutkan bahwa batas tingkat bunga termasuk biaya lainnya untuk platform fintech peer to pee (P2P) lending selama ini ditetapkan oleh AFPI yakni sebesar maksimal 0,4 persen per hari. Adapun bunga dan biaya lain tersebut lebih ditujukan untuk pinjaman jangka pendek. 

“OJK telah memerintahkan AFPI untuk menelaah hal tersebut sesuai dengan kode etik AFPI,”kata Kiki dalam keterangannya, dikutip Kamis (21/9/2023). 

Kiki mengatakan OJK juga mewajibkan seluruh fintech lending untuk menyampaikan informasi biaya layanan dan bunga secara jelas kepada konsumen, dan melakukan penagihan dengan cara yang baik sesuai dengan peraturan OJK.

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper