Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

AdaKami Milik Investor China-Patrick Walujo Kucurkan Kredit Rp27 Triliun

AdaKami sedang menjadi sorotan usai kasus dugaan nasabah bunuh diri viral di medsos. Sejak berdiri AdaKami telah menyalurkan pinjaman senilai Rp27,78 triliun.
Ilustrasi Pinjol AdaKami mendapat sertifikat ISO 27001: 2023 soal keamanan data./ AdaKami.com
Ilustrasi Pinjol AdaKami mendapat sertifikat ISO 27001: 2023 soal keamanan data./ AdaKami.com

Bisnis.com, JAKARTA - Belakangan ini ramai di media sosial terkait kasus bunuh nasabah salah satu penyelenggara P2P lending PT Pembiayaan Digital Indonesia atau AdaKami. Berikut penyaluran pinjaman dan kinerja AdaKami.

Kasus ini bermula ketika akun X @rakyattvspinjol pada 17 September 2023 mencuit tentang bunuh dirinya korban berinisal 'K' karena diteror debt collector (DC) usai menunggak pinjaman AdaKami. Disebutkan, korban yang merupakan seorang suami dan ayah yang memiliki balita berusia 3 tahun itu pada awalnya meminjam uang pada aplikasi AdaKami senilai Rp9 juta. 

Namun, dia harus mengembalikan senilai Rp18 juta hingga Rp19 juta atas pinjamannya itu. Teror pun kemudian mulai saat korban telat mengangsur cicilan. Hal ini membuat korban dipecat dari pekerjaan karena DC disebut menelpon ke kantor korban dan mulai mengganggu pekerjaannya.

Korban juga mendapatkan teror orderan fiktif delivery makanan setiap hari hingga pada akhirnya korban mengakhiri hidupnya pada Mei 2023. Namun, teror penagihan oleh DC disebutkan masih dihadapi keluarga usai korban meninggal dunia.

Cuitan tersebut kemudian viral di media sosial. Dalam konferensi pers pada Jumat (22/9/2023), Direktur Utama AdaKami Bernardino Moningka Vega menyatakan bahwa perusahaan masih melakukan penelusuran atas kasus tersebut. Diskusi juga dilakukan dengan regulator dan pihak-pihak terkait.  

"Apabila memang terbukti terjadi tindakan pelanggaran penagihan dengan kekerasan seperti yang dilaporkan, maka AdaKami siap mengeluarkan surat peringatan sampai dengan pemutusan hubungan kerja. Bila perlu menjalankan upaya hukum,” kata Bernardino dalam konferensi pers kemarin (22/9/2023).

AdaKami sendiri merupakan perusahaan P2P lending yang menyediakan layanan pinjaman konsumer hingga maksimal Rp10 juta per nasabah melalui aplikasi tanpa agunan. Aplikasi tersebuh sudah berizin dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK).

Sementara, berdasarkan laman resminya, AdaKami telah menyalurkan pembiayaan Rp9,86 triliun sepanjang 2023 berjalan ini. Bila diukur sejak awal berdiri alias pada 2019, AdaKami telah menyalurkan pinjaman dengan nilai kumulatif Rp27,78 triliun.

Pinjaman itu telah disalurkan kepada 3,72 juta peminjam perorangan. Total ada 2,12 juta transaksi pinjaman yang telah dilakukan AdaKami dan para debitur sejak perusahaan berdiri.

Sementara, dalam menyalurkan pinjaman, AdaKami mendapatkan pendanaan dari sejumlah sumber. AdaKami misalnya mendapatkan pendanaan dari mitra lender institusi perbankan. Di antara bank yang menjadi mitra lender adalah PT Bank Seabank Indonesia alias Seabank.

Bank digital besutan induk Shopee ini telah menjalin kerja sama dengan AdaKami untuk menyalurkan pinjaman dengan skema channeling pada April tahun ini. Dalam perjanjiannya Seabank menyatakan komitmen penyaluran dana Rp300 miliar.

Bank digital lainnya yakni PT Bank Jago Tbk (ARTO) juga menjadi lender strategis AdaKami. Bank Jago melakukan channeling kredit lewat Adakami sejak 2021. Kemudian, perjanjian ini diperpanjang pada 2022 dan berlaku hingga 2023 ini.

Dalam perjanjian pertama pada 2021, mengacu arsip Bisnis, Bank Jago memberikan akses dana senilai Rp100 miliar. Nilai yang sama kemudian disepakati dalam perjanjian baru yang dibuat April 2022.

Bank lainnya yang menjadi lender institusi adalah PT Bank OCBC NISP Tbk (NISP). Kerja sama AdaKami dengan NISP dijalin secara resmi pada Februari 2023 ini.

Dengan kinerja pinjaman itu, AdaKami berhasil meraup aset Rp617,07 miliar pada 2022 yang terdiri dari aset lancar Rp579,2 miliar (93,86 persen) dan aset tidak lancar Rp37,8 miliar (6,14 persen). Adapun, ekuitas AdaKami tercatat senilai Rp344,39 miliar, dengan liabilitas senilai Rp272,7 miliar.

AdaKami pun telah memperoleh pendapatan Rp1,24 triliun dengan beban pokok dan operasional Rp854,9 miliar pada 2022. Setelah dikurangi pengeluaran lain-lain, laba bersih tahun berjalan AdaKami per 31 Desember 2022 mencapai Rp170,3 miliar.

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper