Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kredit Mobil Listrik, OJK Soroti Insentif Pajak hingga Mahalnya Baterai

Dukungan industri leasing untuk pembiayaan mobil listrik masih dibayangi harga baterai hingga ketersediaan stasiun pengisian daya.
Presiden Jokowi dan Ibu Iriana menaiki mobil listrik menuju KITB, Batang, Jateng, Rabu (08/06/2022). (Foto: BPMI Setpres - Laily Rachev)
Presiden Jokowi dan Ibu Iriana menaiki mobil listrik menuju KITB, Batang, Jateng, Rabu (08/06/2022). (Foto: BPMI Setpres - Laily Rachev)

Bisnis.com, JAKARTA — Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menyoroti insentif pajak hingga mahalnya harga baterai untuk kendaraan bermotor berbasis baterai alias motor dan mobil listrik.

Kepala Departemen Pengawasan Lembaga Keuangan Mikro dan Lembaga Jasa Keuangan Lainnya OJK Edi Setijawan mengatakan bahwa pemerintah berkomitmen untuk mendukung pengembangan industri kendaraan bermotor berbasis baterai dari hulu hingga hilir. Edi menuturkan bahwa OJK juga mendorong pelaku usaha jasa keuangan untuk menyediakan pembiayaan.

Selain penyediaan pembiayaan, Edi menyampaikan bahwa hal yang perlu dipersiapkan di industri ini adalah infrastruktur, seperti stasiun pengisian baterai untuk kendaraan listrik hingga tempat swap baterai motor listrik.

“Insentif pajak dan subsidi pembelian kendaraan listrik juga penting,” kata Edi kepada Bisnis, Selasa (17/10/2023).

Selanjutnya, faktor lain adalah harga BBM. Menurut Edi, jika harga BBM meningkat tentunya akan menarik minat masyarakat untuk membeli kendaraan listrik.

“Harga mobil dan motor listrik jika semakin terjangkau tentunya akan meningkatkan minat masyarakat untuk membeli,” ujarnya.

Menurut data Gaikindo, pada Agustus 2023 volume penjualan wholesale mobil listrik berbasis baterai atau battery electric vehicle (BEV) di Indonesia mencapai 1.329 unit atau naik 30% dibanding Agustus tahun lalu (year-on-year/yoy).

Edi mengatakan bahwa untuk motor listrik pertumbuhannya lebih tinggi lagi. Masyarakat yang membeli mobil maupun motor listrik selain dengan uang sendiri juga memanfaatkan jasa keuangan, dalam hal ini bank dan multifinance.

Di samping itu, OJK melihat penyedia transportasi online juga terlihat mulai memperbanyak armada kendaraan listriknya.

“Tantangan lain dukungan ketersediaan baterai kendaraan listrik dengan harga yang lebih ramah kantong,” ungkapnya.

Di sisi lain, Kepala Eksekutif Pengawas Lembaga Pembiayaan, Perusahaan Modal Ventura, Lembaga Keuangan Mikro, dan Lembaga Jasa Keuangan Lainnya OJK Agusman mengungkapkan bahwa saat ini porsi penyaluran pembiayaan untuk kendaraan listrik masih di kisaran 0,01% dari total pembiayaan.

“Dengan perkembangan kendaraan listrik yang cukup pesat, diproyeksikan trend pembiayaan EV akan terus meningkat,” ujar Agusman.

Menurut Agusman, berdasarkan perspektif pelaku industri pembiayaan, beberapa hal yang menjadi kendala dan tantangan atas pembiayaan kendaraan listrik, salah satunya adalah ketersediaan charging station yang masih relatif terbatas.

Selain itu, harga jual yang relatif lebih mahal, garansi after sales termasuk baterai, ketersediaan baterai di pasaran, serta harga jual kendaraan listrik bekas yang masih belum ada kepastian.

Sementara itu, PT Adira Dinamika Multi Finance Tbk. (ADMF) atau Adira Finance melihat bahwa antusias masyarakat terhadap kendaraan semakin meningkat.

Direktur Portofolio Adira Finance Harry Latif mengatakan bahwa hingga September 2023, Adira Finance mencatatkan penyaluran pembiayaan kendaraan listrik yang meningkat signifikan mencapai Rp123 miliar.

Harry menuturkan bahwa pembiayaan kendaraan listrik perusahaan dikontribusi oleh pembiayaan mobil listrik sebesar 67%. Sedangkan sisanya berasal dari pembiayaan motor listrik, yakni sebesar 33%.

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Rika Anggraeni
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper