Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Mandiri Capital Indonesia Tak Cuma Ingin Invest di Startup, Tapi...

Mandiri Capital Indonesia (MCI) mengatakan pihaknya tak cuma ingin investasi di startup.
CEO PT Mandiri Capital Indonesia Ronald  Simorangkir berpose usai wawancara dengan redaksi Bisnis Indonesia di Jakarta, Kamis (4/1/2024). JIBI/Bisnis/Arief Hermawan P
CEO PT Mandiri Capital Indonesia Ronald  Simorangkir berpose usai wawancara dengan redaksi Bisnis Indonesia di Jakarta, Kamis (4/1/2024). JIBI/Bisnis/Arief Hermawan P

Bisnis.com, JAKARTA— PT Mandiri Capital Indonesia (MCI) membeberkan rencana bisnis pada 2024. Perusahaan modal ventura di bawah Mandiri Group tersebut tak hanya ingin asal investasi ke perusahaan rintisan atau startup. 

Perusahaan ingin turut mendorong profitabilitas bagi holding Mandiri Group. Salah satu caranya dengan memberikan invetasi kepada perusahaan rintisan yang memberikan nilai sinergi untuk Mandiri Group. 

“Makanya beberapa tahun belakangan, sudah mulai 2023, style invetasi kami mendukung pertumbuhan ekosistem Mandiri,“ kata Ronald saat wawancara dengan Bisnis di Kantor Mandiri Capital Indonesia, Menara Mandiri II lantai 14, Jalan Jenderal Sudirman, Jakarta, Kamis (4/1/2024).

Ronald menjelaskan Mandiri Capital Indonesia juga turut mendorong pertumbuhan startup melalui berbagai program seperti halnya Xponent. Di sana para perusahaan rintisan memiliki kesempatan untuk berkolaborasi dengan ekosistem Mandiri Group.

Menurutnya dengan cara tersebut Mandiri Capital Indonesia juga bisa menilai mana startup yang memiliki skalabilitas yang mumpuni, menajamen serta infrastruktur yang baik. 

“Mandiri ini kan cukup besar tidak hanya bank, ada multifinance, asuransi. Jadi fokus kita di 2024 ini sebenarnya membangun investasi yang sehat. Sama seperti teman-teman di industri modal ventura lainnya lebih ke profitability, tidak hanya membiayai ide,” ungkapnya. 

Ronald mengatakan Mandiri Capital Indonesia sendiri juga berusaha untuk sustain dengan meningkatkan kapabiltasnya tak hanya dari induk Mandiri Group. Mandiri Capital Indonesia juga bekerjasama dengan ekosistem Badan Usaha Milik Negara (BUMN) melalui fundrising. 

“Seperti halnya dengan Merah Putih Fund, dan BTN Fund yang izinnya kami urus, semoga 3—6 bulan ke depan sudah keluar [izinnya],” tambahnya. 

Ke depan, Mandiri Capital Indonesia juga menjajaki kerjasama dengan investor luar negeri seperti Singapura hingga Australia. Harapannya Mandiri Capital Indonesia bisa menjadi penggerak bisnis untuk Mandiri Group.

“Karena yang akan kita investasi itu sebenarnya nanti men-generate revenue di Mandiri Group dan lain-lain gitu ya,” tekannya. 

Secara umum, Ronald pun yakin bahwa industri modal ventura akan semakin bergairah pada tahun ini. Terlebih di Indonesia, modal ventura diyakini bisa menjadi salah satu penggerak ekonomi nasional.

Selain itu, dia juga melihat bahwa setelah Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 potensi startup untuk tumbuh lebih bergairah. Di mana tren suku bunga juga diprediksi akan turun pada tahun ini. 

“Daripada kondisi 2022, tahun ini akan lebih baik. Jadi istilahnya tech winter-nya sudah, masa-masa bertahan sudah,” ungkapnya. 

Didirikan pada 2015, Mandiri Capital Indonesia telah memberikan pendanaan pada perusahaan rintisan dari berbagai sektor di antaranya payment solution, fintech peer to peer (P2P) lending, edukasi hingga pertanian. 

Beberapa portofolio Mandiri Capital Indonesia sampai saat ini antara lain Yokke, PT Penyelesaian Transaksi Elektronik Nasional (PTEN), LinkAja, FitAja, Goto, Bukalapak, Privy, ayoconnect, Kecilin.ID, AgriAku, Crowde, Mekari, Sinbad, Qoala, Investree, KoinWorks, Amartha, iSeller, Greenhope, Cakap, Delos, dan Fishlog. 

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper