Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pengaduan LAPS SJK 2023 Melonjak, Pinjol Paling Banyak Keluhan setelah Bank

Jumlah pengaduan yang diterima LAPS SJK sepanjang 2023 melonjak 39% dibandingkan dengan 2022, perbankan dan pinjol banyak dilaporkan.
Ilustrasi P2P Lending. /Freepik.com
Ilustrasi P2P Lending. /Freepik.com

Bisnis.com, JAKARTA — Lembaga Alternatif Penyelesaian Sengketa Sektor Jasa Keuangan (LAPS SJK) menyatakan telah menerima dan menangani 2.501 pengaduan sepanjang 2023. Financial technology peer-to-peer (fintech P2P) lending atau pinjaman online (pinjol) yang menjadi angka pengaduan tertinggi kedua sepanjang tahun lalu.

Jumlah pengaduan yang diterima LAPS SJK melonjak 39% dibandingkan dengan 2022. Secara keseluruhan, LAPS SJK telah menerima dan menangani 5.650 pengaduan sejak 1 Januari 2021—31 Desember 2023.

Manager Hubungan Kelembagaan LAPS SJK Raymas Putro mengatakan bahwa tren pengaduan yang diterima terus meningkat sejak LAPS SJK berdiri.

Pada 2021, misalnya, LAPS SJK menerima 1.348 pengaduan yang didominasi dari sektor perbankan mencapai 591 pengaduan, sektor pembiayaan sebanyak 281 pengaduan, dan 260 pengaduan terkait pinjol.

Raymas menuturkan pengaduan yang diterima LAPS SJK pada 2023 mencapai 2.501 pengaduan dengan rincian 2.442 pengaduan berasal dari Aplikasi Portal Perlindungan Konsumen (APPK) milik Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan dari kanal Non-APPK atau masyarakat yang datang sendiri (walk-in) atau mengirim surat langsung ke LAPS SJK sebanyak 59 pengaduan.

Lebih lanjut, Raymas menyampaikan bahwa jumlah pengaduan yang diterima tahun ini melebihi dari yang diprediksi sebelumnya, yakni tidak lebih dari 2.200 pengaduan, atau hanya naik 22% yoy.

“Ternyata mencapai 2.500 pengaduan,” kata Raymas dalam keterangan tertulis, dikutip pada Selasa (16/1/2024).

Raymas mengatakan bahwa pengaduan yang diterima LAPS SJK masih didominasi dari sektor perbankan, fintech P2P lending, dan sektor pembiayaan.

“Lima besar sektor jasa keuangan yang paling banyak diadukan tahun 2023 adalah sektor perbankan dengan 1.170 pengaduan, fintech P2P lending 577 pengaduan, sektor pembiayaan 443 pengaduan, asuransi 260 pengaduan, dan pasar modal 23 pengaduan,” ungkapnya.

Di sisi lain, LAPS SJK juga menemukan produk fintech P2P lending berupa pinjol multiguna menjadi produk yang diadukan terbanyak selama tiga tahun terakhir.

Pada 2023, Raymas mengatakan produk fintech P2P lending berupa pinjaman online multiguna mencapai 370 pengaduan.

Menyusul kartu kredit sebanyak 225 pengaduan dan pembiayaan multiguna berupa pembayaran angsuran sebanyak 218 pengaduan.

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper