Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Siasat Himbara Jaga Aset di Tengah Utang Jumbo BUMN Karya dan Berakhirnya Relaksasi

Begini siasat bank Himbara untuk jaga kualitas aset di tengah utang jumbo BUMN karya dan berakhirnya relaksasi kredit.
ATM Link Bank Himbara. - ilustrasi
ATM Link Bank Himbara. - ilustrasi

Utang Jumbo BUMN Karya

Selain strategi dalam mengatasi tantangan berakhirnya restrukturisasi kredit Covid-19, himpunan bank milik negara (Himbara) juga mengantisipasi risiko lainnya, yakni utang jumbo BUMN karya.

Sejumlah BUMN karya memang didera utang di sejumlah Himbara. PT Waskita Karya (Persero) Tbk. (WSKT) misalnya mengacu laporan keuangan Waskita per 30 September 2023, mempunyai perjanjian restrukturisasi dengan PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. (BBNI) Rp7,45 triliun, Bank Mandiri Rp4,56 triliun, dan BRI Rp2,69 triliun. 

PT Wijaya Karya (Persero) Tbk. (WIKA) pun masih mencatatkan tumpukan utang di Himbara. Tercatat, WIKA memiliki utang di Bank Mandiri Rp3,87 triliun, BRI Rp990 miliar, dan BNI Rp504 miliar.

Dalam perkembangannya, WIKA telah mendapatkan kesepakatan restrukturisasi oleh 11 kreditur perbankan melalui penandatanganan master restructuring agreement (MRA) yang disaksikan oleh Kementerian BUMN pada Januari 2024. Sementara, restrukturisasi Waskita Karya masih berprogres.

Dalam hal utang jumbo WIKA dan Waskita Karya, Bank Mandiri pun berupaya terus memantau restrukturisasi. Seiring dengan itu, Bank Mandiri memperkuat pencadangan guna menjaga kualitas aset. Pencadangan untuk kredit BUMN karya akan dievaluasi secara periodik.

"Mengikuti proses restrukturisasi tersebut, BUMN karya akan melakukan perbaikan model bisnis agar tetap going concern dengan kinerja yang sustain ke depan, meskipun masih dalam restrukturisasi dengan beberapa kreditur," ujar Ahmad Siddik Badruddin, yang kala itu masih menjabat Direktur Manajemen Risiko Bank Mandiri dalam paparan kinerja pada beberapa waktu lalu. 

Adapun, per akhir Desember 2023, Bank Mandiri telah meningkatkan NPL coverage bank only dari 311% menjadi 384% secara tahunan.

Bank Mandiri sendiri telah mencatatkan perbaikan kualitas asetnya pada 2023. Tercatat, NPL gross BMRI turun dari 1,88% pada 2022 menjadi 1,02% pada 2023. Kemudian, NPL nett BMRI turun dari 0,26% ke 0,29%.

Selain Bank Mandiri, BNI pun meningkatkan pencadangan mereka seiring dengan masih berkutatnya utang jumbo Waskita Karya dan WIKA. Tercatat, NPL coverage BNI naik dari 278,3% pada Desember 2022 menjadi 319% pada Desember 2023.

Sementara itu, BNI mencatatkan perbaikan kualitas asetnya pada 2023. NPL gross turun dari 2,81% pada 2022 menjadi 2,14% pada 2023. Meskipun, NPL nett naik dari 0,49% ke 0,61%.

Sebelumnya, Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan OJK Dian Ediana Rae mengatakan Waskita dan WIKA memang masih dalam upaya proses restrukturisasi kepada kreditur dalam upaya menjaga kinerja perseroan.

Dua BUMN karya itu juga tengah berproses untuk perbaikan tata kelola dan manajemen risiko, termasuk transformasi bisnis, efisiensi, serta divestasi atas aset.

"OJK senantiasa memonitor restrukturisasi yang akan dilakukan BUMN karya sehingga dapat dilaksanakan secara terukur dan prudent dengan tetap memperhatikan berbagai kepentingan," ujarnya dalam jawaban tertulis beberapa waktu lalu (11/1/2024).

OJK pun meminta perbankan untuk menerapkan prinsip kehati-hatian dan memperhatikan peraturan perundang-undangan serta ketentuan yang berlaku dalam penyaluran kredit. OJK juga meminta bank untuk membentuk pencadangan kredit yang memadai dalam mengantisipasi potensi kerugian sesuai ketentuan yang berlaku.

Adapun, Analis BRI Danareksa Sekuritas Victor Stefano dan Naura Reyhan Muchlis dalam risetnya mengatakan sejumlah bank BUMN memang mempunyai eksposur langsung terhadap BUMN karya. Atas eksposur kredit itu, bank-bank telah membangun pencadangan, khususnya di Waskita dan WIKA.

Dengan peningkatan pencadangan itu, dikhawatirkan kinerja pendapatan bank akan terdampak.

"Kalau bank harus memberikan provisi baik untuk WSKT maupun WIKA, pendapatan akan terkena dampak negatif," tulis Victor dan Naura dalam risetnya beberapa waktu lalu.

Halaman
  1. 1
  2. 2
 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper