Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Bank Mega Milik Chairul Tanjung Targetkan Kredit Rp72 Triliun pada 2024

Bank Mega mengatur strategi untuk meningkatkan kredit ke debitur-debitur korporasi dan kredit sindikasi.
Chairul Tanjung / bankmega.com
Chairul Tanjung / bankmega.com

Bisnis.com, JAKARTA— PT Bank Mega Tbk. (MEGA) menargetkan kredit perseroan mencapai Rp72 triliun pada 2024. Angka tersebut ditargetkan naik sekitar Rp6 triliun dibandingkan pada 2023 yang mencapai Rp66 triliun. 

Direktur Kredit Bank Mega Madi Darmadi Lazuardi mengungkapkan untuk mencapai target tersebut, perseroan akan fokus kepada beberapa segmen yang selama ini cukup kuat dan memberikan kontribusi yang baik. 

Pertama ada segmen korporasi, yang mana ada dua alternatif yakni debitur-debitur corporate atau konglomerasi yang memiliki industri yang bervariasi dan diversifikasi, serta kredit sindikasi yang diatur oleh Bank Mega maupun bank lain.

“Kedua kita akan tetap fokus kepada kredit multifinance, pembiayaan kepada multifinance,” kata Madi dalam Paparan Kinerja 2023 di Auditorium Menara Bank Mega, Jakarta, Jumat (1/3/2024). 

Ketiga, lanjut Madi, meningkatkan kapasitas dengan adanya kantor cabang yang tersebar di Indonesia untuk meningkatkan kredit-kredit ritel dan konsumer, khususnya kredit pemilikan rumah (KPR)

Peningkatan kredit tersebut diharapkan mampu mendorong pertumbuhan laba perseroan pada tahun ini. Adapun laba Bank Mega ditargetkan naik 8,4% menjadi Rp3,81 triliun dari tahun sebelumnya Rp3,51 triliun. Pada 2023, laba perseroan menyusut 13,33% dibandingkan periode 2022 yang mencapai Rp4,05 triliun.

Selain laba, Bank Mega juga menargetkan aset naik menjadi Rp137 triliun. Angka tersebut tumbuh 3,78% daripada tahun sebelumnya yang hanya Rp132 triliun. 

Kemudian, dana pihak ketiga (DPK) diharapkan naik menjadi Rp97 triliun, atau tumbuh 8,98% dari sebelumnya Rp89 triliun. 

Rasio keuangan pada tahun ini juga diharapkan tetap terjaga dengan posisi Capital Adequacy Ratio (CAR) sebesar 25,8%, serta Loan to Deposit Ratio (LDR) terjaga dalam level 74%. Sementara itu Rasio NIM ditargetkan sebesar 5,4% pada 2024.

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper