Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

BPJamsostek Optimistis Kantongi 53,9 Juta Peserta Aktif pada 2024

BPJamsostek atau BPJS) Ketenagakerjaan mengaku optimistis untuk mengantongi 53,9 juta peserta aktif pada 2024. Intip strateginya.
Karyawati melayani peserta di salah satu kantor cabang BPJamsostek di Jakarta (24/1/2022). Bisnis/Suselo Jati
Karyawati melayani peserta di salah satu kantor cabang BPJamsostek di Jakarta (24/1/2022). Bisnis/Suselo Jati

Bisnis.com, JAKARTA — Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Ketenagakerjaan atau lebih dikenal dengan BPJamsostek optimistis mampu mengantongi 53,9 juta peserta aktif pada 2024. Hal itu sejalan dengan target yang dibidik BPJamsostek.

Sementara itu, BPJS Ketenagakerjaan mencatat sudah memiliki 40,9 juta peserta aktif hingga 31 Januari 2024. Artinya, BPJamsostek masih harus bekerja keras untuk menjangkau sekitar 13 juta pekerja untuk menjadi peserta aktif.

Deputi Komunikasi BPJS Ketenagakerjaan Oni Marbun menuturkan bahwa pihaknya melihat rencana jangka panjang (RJP) 2021–2026. Di mana, tahun ini BP Jamsostek mengusung pertumbuhan yang berkelanjutan (sustainable growth).

“Kami masih optimis [tercapai] karena peta untuk mencapai 70 juta pekerja di 2026, kami masih optimis. Karena kami punya ekosistem yang berbeda, dari sisi potensi kepesertaan, jadi kami tidak fokus di satu ekosistem saja,” kata Oni saat ditemui di Jakarta, Selasa (19/3/2024).

Oni mengatakan bahwa peningkatan kepesertaan di sektor pekerja informal atau Bukan Penerima Upah (BPU) serta UMKM masih menjadi fokus utama BPJS Ketenagakerjaan.

BPJS Ketenagakerjaan menjelaskan bahwa strategi retensi, intensifikasi dan ekstensifikasi tetap menjadi motor penggerak pada lima ekosistem yang disasar, yaitu desa, pasar, e-commerce, UKM, serta pekerja rentan.

Dari sana, Oni melihat masih banyak potensi untuk menambah jumlah peserta aktif. Namun, di sisi lain, dia menyampaikan bahwa BPJS Ketenagakerjaan juga lebih memfokuskan pada aspek kualitas.

“Jadi bukan hanya akuisisi [peserta] yang sifatnya jumlah, tapi kami juga menyasar segmen yang lebih sustain dari sisi membayar iuran, jadi sustainable growth itu didorong ke arah sana,” ungkapnya.

Oni menuturkan bahwa minimnya literasi yang diterima calon peserta menjadi tantangan bagi BPJS Ketenagakerjaan dalam memperluas kepesertaan. Terlebih, ungkap dia, setiap pekerjaan memiliki risiko.

“Mereka tidak mengerti risiko kerja. Padahal semua pekerjaan ada risiko, baik risiko rendah, menengah, maupun tinggi,” imbuhnya.

Untuk itu, Oni mengungkapkan bahwa pihaknya melakukan sosialisasi dan edukasi melalui Gerakan Nasional Sejahterakan Pekerja Sekitar Anda, yakni gerakan mengajak masyarakat untuk turut peduli dengan para pekerja BPU yang ada di sekitarnya dengan cara mengikutsertakannya menjadi peserta denganmengakses aplikasi Jamsostek Mobile (JMO).

“Melalui aplikasi tersebut kita dapat mendaftarkan pekerja yang ada di sekitar seperti asisten rumah tangga [ART], supir pribadi, bahkan hingga orang-orang terdekat yang bekerja di sektor informal,” tambahnya.

BPJS Ketenagakerjaan menerangkan bahwa hanya dengan iuran mulai dari Rp36.800 per bulan, pekerja BPU akan mendapatkan perlindungan tiga program yang terdiri dari Jaminan Kecelakaan Kerja (JKK), Jaminan Kematian (JKM), serta Jaminan Hari Tua (JHT).

“Dengan memiliki perlindungan jaminan sosial ketenagakerjaan tentu para pekerja bisa bekerja tanpa rasa cemas, sebab seluruh risiko yang terjadi saat bekerja akan ditanggung BPJS Ketenagakerjaan,” sambungnya.

Rinciannya, perawatan tanpa batas biaya, santunan kematian, hingga manfaat beasiswa pendidikan untuk 2 orang anak senilai maksimal Rp174 juta.

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper