Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Plafon Kredit Produktif Dikaji Naik, Begini Usul AFPI

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) tengah mengkaji menaikkan batas atas pendanaan ke sektor produktif dalam industri pinjaman online (pinjol).
Ilustrasi P2P Lending. /Freepik.com
Ilustrasi P2P Lending. /Freepik.com

Bisnis.com, JAKARTA— Asosiasi Fintech Pendanaan Bersama Indonesia (AFPI) mendukung Otoritas Jasa Keuangan (OJK) untuk menaikkan batas atas pendanaan ke sektor produktif oleh penyelenggara peer to peer (P2P) lending alias pinjaman online (pinjol). Saat ini, pinjaman produktif ditetapkan maksimal Rp2 miliar. Sedangkan rencana batas atas baru belum dipublikasikan oleh otoritas. 

Ketua Umum AFPI Entjik S. Djafar mengatakan pihaknya menyambut baik rencana OJK untuk menaikkan batas atas pendanaan yang saat ini Rp2 miliar. 

“Dan kami sangat mendukung kenaikan batas atas pinjaman tersebut,” kata Entjik saat dihubungi Bisnis, Senin (22/4/2024). 

Entjik menambahkan selama ini AFPI mengadvokasi untuk menaikkan batas atas pendanaan tersebut mencapai Rp10 miliar. Adapun dasar pertimbangannya adalah kondisi fundamental kebutuhan pasar. 

Menurutnya, limit pendanaan sektor produksi yang saat ini masih dibatasi sampai Rp2 miliar menjadi salah satu tantangan bagi penyelenggara fintech P2P lending untuk memperbesar pinjamannya. Serta membatasi pemain untuk membantu pelaku usaha menengah untuk memperbesar skala bisnisnya. 

“Tantangan lainnya yang dihadapi pendanaan produktif yakni proses bisnis yang lebih kompleks dibandingkan konsumtif, serta kondisi ekonomi yang masih fluktuatif,” kata Entjik. 

Kepala Eksekutif Pengawas Lembaga Pembiayaan, Perusahaan Modal Ventura, Lembaga Keuangan Mikro, dan Lembaga Jasa Keuangan Lainnya OJK Agusman sebelumnya menyebut peningkatan batas atas pinjaman P2P lending ke sektor produktif masih dalam kajian. Ketentuan tersebut akan masuk dalam RPOJK terkait Penyelenggaraan Layanan Pendanaan Bersama Berbasis Teknologi Informasi (LPBBTI) yang saat ini tengah disusun oleh OJK. 

“Kenaikan batas atas tersebut sedang dilakukan kajian agar dimungkinkan untuk LPBBTI yang memiliki TWP90 maksimal 5% dalam kurun enam bulan terakhir, dan tidak sedang dalam pengenaan sanksi pembatasan kegiatan usaha dari OJK,” kata Agusman dalam jawaban tertulisnya dikutip pada 5 April silam. 

Pada pertengahan 2023, kenaikan batas pendanaan fintech P2P lending diwacanakan mencapai lebih dari Rp10 miliar. Namun kala itu, Kepala Departemen Pengawasan Lembaga Jasa Keuangan Lainnya OJK Triyono mengatakan belum ada keputusan pasti terkait batas pendanaan menjadi Rp10 miliar ke sektor produktif. 

“Itu [pendanaan Rp10 miliar ke sektor produktif] belum fix. Artinya, pada saat nanti akan mengumumkan pembukaan moratorium, pasti kami akan membuat statement,” kata Triyono usai ditemui dalam acara AFTECH X Investree Media Luncheon: Diskusi Industri Fintech Lending di Indonesia, dikutip pada Jumat (9/6/2023).

Triyono mengatakan salah satu harapan dari regulator adalah agar pemain fintech P2P lending dapat lebih banyak menyalurkan pendanaan ke sektor produktif secara merata, bukan hanya berpusat di wilayah Jawa.

Harapan OJK....

Halaman
  1. 1
  2. 2
 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper