Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Bank Indonesia Susun Ulang Sistem Pembayaran, Rilis Pada Pertengahan 2024

Bank Indonesia melakukan moderenisasi sistem pembayaran, peta jalan untuk mewujudkannya akan diluncurkan pada pertengahan tahu +n atau sekitar Juni 2024.
Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo  memenuhi panggilan dari Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk menghadiri rapat terbatas terkait dengan situasi global akibat konflik Iran-Israel di Istana Negara, Selasa (16/4/2024). JIBI/Akbar Evandio
Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo memenuhi panggilan dari Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk menghadiri rapat terbatas terkait dengan situasi global akibat konflik Iran-Israel di Istana Negara, Selasa (16/4/2024). JIBI/Akbar Evandio

Bisnis.com, JAKARTA -  Bank Indonesia (BI) tengah dalam proses memperbarui, menyempurnakan dan memperluas digitalisasi sistem pembayaran lewat Blueprint Sistem Pembayaran Indonesia (BSPI) 2025-2030.

Sistem Pembayaran adalah sistem yang mencakup seperangkat aturan, lembaga, dan mekanisme yang dipakai untuk melaksanakan pemindahan dana, guna memenuhi suatu kewajiban yang timbul dari suatu kegiatan ekonomi. Secara garis besar sistem pembayaran di Indonesia dibagi menjadi dua yaitu sistem pembayaran tunai dan sistem pembayaran non-tunai. 

Gubernur BI Perry Warjiyo menuturkan bahwa BSPI 2025-2030 kini tengah dalam proses penyusunan. BSPI ini nantinya akan diluncurkan secara resmi pada pertengahan 2024. 

“Nanti kita akan luncurkan secara resmi BSPI 2025 ini. Insya Allah, tengah tahun ini kita akan luncurkan,” tuturnya dalam Kick Off Hackathon BI 2024, Senin (29/4/2024). 

Perry menjelaskan bahwa bocoran pertama dalam inisiatif BSPI 2025 adalah memperbarui modernisasi dan memperkuat infrastruktur sistem pembayaran, yakni pengembangan sistem pembayaran retail.

Adapun, hal ini tidak saja pada Bank Indonesia Fast Payment (BI FAST), namun juga Fast Payment oleh swasta dan berkolaborasi untuk mendorong ekonomi keuangan digital nasional. 

“Demikian juga infrastruktur pembayaran wholesale. Kami juga akan memperbarui modernisasi RTGS (Real Time Gross Settlement) yang tidak hanya multi currency tapi juga modern, sesuai dengan ISO 2022, dan infrastruktur pusat data pembayaran yang tentu saja akan mendorong ekonomi keuangan digital pertama,” jelasnya. 

Berikutnya dalam industri, pihaknya akan melakukan penguatan dan konsolidasi industri. BI nantinya akan mendorong industri, para pelaku dan sistem pembayaran. Terdapat dua kelompok dalam konsolidasi yakni kelompok pelaku atau perusahaan sistem pembayaran yang besar, dan dengan lainnya.

Namun hal ini bergantung pada kemampuannya, teknologi, manajemen risiko, kapasitas sumber daya manusia, dan bagaimana masing-masing pelaku industri dapat memperluas sistem pembayaran layanan digital. 

BI juga akan mendorong inovasi digital yang akan bekerjasama dengan industri, digitalisasi ekonomi keuangan nasional, digitalisasi sistem pembayaran, yang semuanya diperlukan untuk memperluas layanan dengan tetap memperhatikan perlindungan konsumen, APU-PPT.

Sebelumnya, diungkapkan bahwa BI mendukung penuh digitalisasi terutama pada keuangan digital nasional, lantaran mempercayai bahwa digitalisasi adalah keniscayaan untuk membawa kemajuan ekonomi nasional menjadi salah satu negara yang berpenghasilan menengah ke atas.

“Dan kita harus berbahagia, berbangga, bahwa Indonesia termasuk salah satu negara yang sangat cepat dalam digitalisasi, termasuk digitalisasi ekonomi keuangan nasional,” jelasnya dalam pidato pembukaannya, Senin (29/4/2024).

Perry juga menyampaikan bahwa BI merasa bangga dan turut serta dalam memajukan ekonomi keuangan digital. Hal ini khususnya sejak bank sentral Tanah Air meluncurkan BSPI 2019-2025. 

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper