Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Author

Ryan Kiryanto

Ekonom, Co-Founder dan Dewan Pakar Institute of Sosial Economic and Digital (ISED)

Lihat artikel saya lainnya

OPINI: Mengelola Tantangan Industri Perbankan

Banyak bank tahu mereka perlu merespons dengan memodernisasi layanan melalui perangkat teknologi papan atas seiring perubahan perilaku nasabah.
OPINI: Mengelola Tantangan Dunia Perbankan. JIBI/Feni Freycinetia
OPINI: Mengelola Tantangan Dunia Perbankan. JIBI/Feni Freycinetia

Bisnis.com, JAKARTA - Dalam lingkungan ekonomi, sosial dan politik yang dinamis akhir-akhir ini, mengelola bisnis perbankan tentu tidak mudah.

Saat ini nasabah mengharapkan hasil lebih baik, cepat dan besar. Nasabah usia muda sebagian disebut nasabah digital telah tumbuh berkembang dengan teknologi yang makin cepat dan lebih komprehensif dari waktu ke waktu.

Banyak bank tahu mereka perlu merespons dengan memodernisasi layanan melalui perangkat teknologi papan atas seiring perubahan perilaku nasabah. Dengan ekspektasi bahwa nasabah akan menentukan masa depan perbankan, bank-bank perlu secara konsisten dan berkesinambungan mengadopsi strategi termutakhir untuk memberikan layanan terbaiknya.

Setidaknya terdapat delapan kiat yang harus diterapkan oleh pengelola bank untuk dapat merespons tantangan-tantangan yang ada baik yang teknis maupun nonteknis sesuai dengan pakem “nasabah adalah raja”.

Pertama, memahami ekspektasi, aspirasi dan preferensi nasabah. Generasi digital native saat ini memiliki harapan tinggi terhadap layanan komprehensif, cepat, aman, disesuaikan dengan kebutuhan spesifik mereka. Sejumlah bank tradisional berjuang keras untuk dapat memenuhi tuntutan tersebut melalui teknologi terkini.

Sebagai contoh, pada 2020, sebanyak 85% nasabah perbankan Amerika Serikat (AS) terutama mengandalkan solusi perbankan seluler. Kedua, mengoptimalkan pengalaman seluler. Pandemi Covid-19 berdampak besar pada kebutuhan lembaga keuangan utamanya perbankan untuk memprioritaskan metode pengiriman seluler dan nontradisional, seperti perbankan video dua arah.

Jika diberi pilihan, saat ini jauh lebih banyak nasabah memilih layanan perbankan digital atau virtual bank daripada nondigital. Strategi seluler membantu lembaga keuangan tetap kompetitif dan menjadi faktor utama dalam kepuasan dan retensi nasabah.

Ketiga, memanfaatkan media sosial untuk mening-katkan lalu lintas komuni-kasi dengan nasabah, mitra bisnis dan pemangku kepentingan lainnya. Media sosial telah datang jauh dari sekadar pembaruan status dan/atau berbagi foto. Melalui kanal media sosial yang terus menerus diimprovisasi, bank-bank memiliki peluang besar untuk mendapatkan lebih banyak nasabah baru serasa menjaga loyalitas nasabah lama.

Kelompok nasabah utama juga akan bertahan lama dengan bank yang senantiasa menyapanya melalui kanal media sosial bank.Keempat, menjaga keaman-an dan otentifikasi. Setiap kali solusi teknologi baru memulai debutnya, seseo-rang mencoba meretasnya.

Meskipun mobile banking makin populer, tetapi pelanggaran keamanan (termasuk ke dalam kategori cyber risk) terus menimbulkan ancaman signifikan bagi nasabah yang memiliki literasi keuangan digital yang rendah. Meskipun bank-bank digital mampu menawarkan otentifikasi aman untuk solusi swalayan (self service), tetapi mereka perlu memastikan bahwa platform bank digitalnya dapat memberikan tingkat keamanan dan perlin-dungan data yang andal.

Kelima, menjaga ritme kompetisi dengan financial technology (fintech). Fintech mengacu pada perangkat lunak yang dapat meng-gantikan layanan keuangan bertenaga manusia, seperti pemrosesan pembayaran, aplikasi pinjaman, penasihat keuangan, dan mata uang kripto (cryptocurrency).

Jika fintech memiliki kemampuan, bank-bank skala menengah-kecil dapat bermitra dengan entitas fintech dan/atau mendukung program yang meneliti dan mengembangkan solusi fintech baru. Konsep kemitraan yang menang-menang ini dapat memposisikan lembaga keuangan independen sebagai pemain industri yang cerdas.

Keenam, melakukan perubahan atau reformasi internal. Untuk bagian yang lebih baik dari periode tahun 2010-an, kini upaya perekrutan pekerja di industri keuangan telah memprioritaskan keahlian dan inovasi teknologi pada para pelamar kerja berkategori digital talents.

Saat ini, peran seperti Chief Innovation Officer (CIO) dan Chief of Strategic Marketing (CSM) bertanggung jawab untuk memenuhi dan mengantisipasi ekspektasi nasabah, dengan penekanan kuat pada inovasi layanan digital.

Ketujuh, mengadopsi artificial intelligence (AI) atau kecerdasan buatan. Saat ini AI makin banyak digunakan di industri keuangan untuk memprediksi preferensi nasabah dan menilai risiko. Banyak bank terus berjuang untuk bisa mengadopsi AI untuk mendukung penguatan daya saing dan daya tahan banknya di tengah persaing-an baik dengan sesama bank maupun dengan industri nonbank.

Kedelapan, mematuhi semua peraturan. Ketika peraturan menjadi lebih ketat, berat dan kompleks, bank-bank harus mengalokasikan lebih banyak anggaran mereka untuk pemenuhan aspek kepatuhan. Karena regulasi terus berkembang dan tidak mungkin dihindari, maka bank-bank harus mampu mengadopsinya dalam regulasi internal yang lebih teknis beserta perangkat keras dan lunaknya.

Delapan langkah di atas pada gilirannya akan mampu menangkal setiap tekanan dan menyerap setiap risiko akibat dari persaingan yang keras. Peningkatan kapabilitas sumber daya manusia harus diimbangi dengan pengembangan kapasitas teknologi digitalisasi menjadi keunggulan daya saing.

Masa depan industri keu-angan yang sehat, kredibel, menguntungkan dan kon-tributif bagi perekonomian nasional sangat bergantung pada keunggulan daya saing bank, bertumpu pada mutu human capital bertumpu pada talenta digital, kemajuan teknologi informasi, keandalan sistem dan prosedur yang selaras dengan regulasi serta diperkuat dengan sistem manajemen risiko kom-prehensif yang berkualitas.

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Ryan Kiryanto
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper