Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Fakta dan Bahaya Transaksi Gesek Tunai Kartu Kredit

Transaksi gesek tunai kartu kredit atau gestun memiliki sejumlah bahaya yang mengintai nasabah dan perbankan. Simak fakta dan bahaya gesek tunai kartu kredit.
Fakta dan bahaya konsumen melakukan transaksi gesek tunai kartu kredit/Freepik
Fakta dan bahaya konsumen melakukan transaksi gesek tunai kartu kredit/Freepik

Bisnis.com, JAKARTA - Penggunaan kartu kredit untuk bertransaksi sehari-hari cukup umum dilakukan masyarakat. Salah satu istilah yang sering didengar terkait kartu kredit adalah gesek tunai atau gestun. Gesek tunai kartu kredit menyimpan bahaya bagi Anda pengguna kartu kredit. Simak fakta dan bahaya gesek tunai kartu kredit dalam artikel ini.

Menurut buku Bijak Ber-electronic Banking OJK, gesek tunai atau gestun adalah transaksi yang dilakukan menggunakan kartu kredit pada merchant tertentu dengan seolah-olah berbelanja atau melakukan transaksi pembelian dengan merchant tersebut.

Nyatanya, nasabah tidak menerima barang atau jasa dari transaksi itu, melainkan memperoleh uang tunai dari merchant dengan fee tertentu yang dibebankan kepada nasabah.

Transaksi gesek tunai kartu kredit ini ternyata memiliki bahaya yang mengintai bagi nasabah dan juga perbankan yang menerbitkan kartu kredit.

Nasabah harus memahami bahwa gesek tunai bukan merupakan produk bank, sehingga segala bentuk kerugian atas transaksi ini bukan merupakan tanggung jawab bank. Nasabah dianjurkan untuk tidak melakukan transaksi gesek tunai menggunakan kartu kredit.

Bisnis telah merangkum fakta dan bahaya gesek tunai kartu kredit yang diolah dari berbagai sumber.

Fakta dan Bahaya Gesek Tunai Kartu Kredit

1. Tindakan Ilegal dan Dilarang

Praktik gesek tunai kartu kredit dilarang berdasarkan Peraturan Bank Indonesia (PBI) No.11/11/PBI/2009 sebagaimana diubah dengan PBI No.14/2/2012 tentang Penyelenggaraan Kegiatan Alat Pembayaran Menggunakan Kartu (APMK).
Sesuai dengan aturan itu, pihak acquirer wajib menghentikan kerja sama dengan merchant yang melakukan tindak yang dapat merugikan bank penerbit kartu kredit.

2. Celah Kejahatan Pemalsu Kartu (Carding)

Merchant yang membuka jasa gesek tunai kartu kredit akan menjadikan pelaku kejahatan carding (pemalsu kartu) untuk melakukan transaksi kartu hasil kejahatan karena autentikasi transaksi ini cukup dengan tanda tangan dan tanpa perlu PIN nasabah.

3. Memicu Kredit Macet

Praktik gesek tunai berpotensi menjerat pemilik kartu kredit dalam bentuk pinjaman yang begitu besar karena pemilik kartu kredit yang melakukan gestun ini kerap kali gali-tutup lubang hutang. Dengan demikian, gesek tunai juga meningkatkan risiko kredit macet atau nonperforming loans (NPL) bagi perbankan penerbit kartu kredit.

4. Risiko Skor Kredit Jelek

Apabila tagihan yang harus dibayar nasabah menggunung, sementara penghasilan tetap sama, maka risiko nasabah tidak bisa mengembalikan utang tinggi.
Jika tidak mampu membayar utang, maka catatan buruk akan tercatat dalam skor kredit yang terdaftar di sistem regulasi.

Hal ini dapat mengakibatkan pemilik kartu kredit masuk dalam daftar hitam regulasi atau tercatat dalam SLIK Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
Akibatnya, pemilik kartu kredit tersebut akan menghadapi kesulitan saat hendak mengajukan pinjaman atau kredit di bank lain di masa depan, kecuali telah berhasil melunasi utangnya.

5. Rawan Digunakan sebagai Metode Pencucian Uang

Aktivitas gesek tunai baik oleh pengguna kartu kredit maupun merchant sangat rawan dimanfaatkan untuk praktik pencucian uang karena fungsi kartu kredit berubah dari alat pembayaran menjadi alat berutang.

Meskipun penggunaan gesek tunai kartu kredit dianggap mudah, praktik tersebut sering disalahgunakan oleh penggunanya.
Di samping itu, penggunaan gesek tunai di merchant juga dapat meningkatkan risiko terjadinya pencurian dan penyalahgunaan data serta pembobolan rekening atau kartu kredit.

Demikian informasi lengkap mengenai fakta dan bahaya gesek tunai kartu kredit bagi nasabah. 

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper